Di tengah kehidupan global yang penuh tantangan, tutur Kang Ace, di berbagai belahan dunia terjadi krisis ekonomi. Kemudian, dampak perang dagang, ketidakpastian politik, konflik antarnegara, revolusi digital, hingga disrupsi budaya.
"Ketahanan nasional kita menghadapi ancaman yang tidak melulu fisik, tapi juga psikologis dan ideologis," tuturnya.
Ketahanan nasional, kata Kang Ace, tidak semata-mata dimaknai dengan kokohnya kekuatan militer atau kesiapsiagaan fisik. Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamis suatu bangsa dalam menghadapi tantangan, ancaman, dan gangguan, baik yang data dari luar maupun dalam negari untuk menjamin eksistensi, integritas, keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
"Dalam struktur ketahanan nasional, dikenal dengan dimensi ketahanan nasional kita dikenal dengan Asta Gatra. Yaitu, dimensi geografi, demograsi, SDA, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan," ucap Kang Ace.
Kang Ace menegaskan, satu hal yang menjadi peringkat dan pengikat dari seluruh aspek Asta Gatra adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Yang lebih penting lagi adalah, kualitas mental manusianya.
"Lagu Indonesia menunjukkan kepada kita bahwa tujuannya adalah membangun jiwa dan raga (rakyat Indonesia). Bangunlah jiwanya dan bangunlah raganya. Membangun jiwa dan raga merupakan tujuan negara untuk melahirkan manusia Indonesia seutuhnya," ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait