BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Ratusan jamaah haji asal Jawa Barat terpaksa tertahan di kawasan Misfalah, Makkah, pada Kamis pagi (5/6/2025), padahal waktu wukuf di Arafah semakin dekat. Mereka seharusnya sudah berada di Padang Arafah, mengikuti puncak ibadah haji pada 9 Dzulhijjah, namun masalah transportasi akibat kelalaian pihak syarikah membuat keberangkatan tertunda.
Ketua Angkatan Petugas Haji Daerah (PHD) Jawa Barat, H. Lutfi Hermawansyah, mengungkapkan hingga pukul 06.15 waktu Arab Saudi, sekitar 600 jamaah masih tertahan di hotel. Mereka terdiri dari 137 orang dari Kloter JKS 6 (Sukabumi) dan lebih dari 400 orang dari Kloter JKS 11 (Bekasi).
“Ini Hari Arafah, seharusnya semua jamaah sudah berada di Arafah. Tapi kenyataannya masih banyak yang tertahan di Misfalah karena syarikah tidak memenuhi komitmennya,” ujar H. Lutfi.
Masalah ini, menurut Lutfi, berakar dari sikap eksklusif sebagian syarikah yang sejak awal hanya mau melayani jamaah dalam kelompok mereka sendiri. Padahal, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) sudah menyusun skema kolektif guna menghindari kepadatan menjelang wukuf. Dalam skema itu, setiap syarikah diwajibkan menarik jamaah dari beberapa hotel tanpa membedakan asal sarikahnya, lalu menempatkan mereka di tenda yang sesuai di Arafah.
Sebagai contoh, syarikah RHL 250 yang bertanggung jawab atas 3.900 visa, diberi tugas menjemput jamaah dari empat hotel dan menampung mereka di tendanya. Namun, ketidakkonsistenan muncul dari syarikah lain, seperti RHL 252.
“RHL 252 seharusnya menjemput sekitar 900 jamaah dari Hotel Royal di sektor 9, tapi hanya mengangkut kurang dari 300 orang, dan kemudian menolak memasukkan mereka ke tendanya di Arafah,” jelas Lutfi.
Kondisi tersebut membuat sebagian jamaah Indonesia terlantar tanpa tempat di Arafah. Namun, semangat solidaritas antarjamaah kembali terbukti. Mereka yang sudah tiba lebih dahulu rela berbagi ruang, menggeser kasur, dan bahkan membagi makanan dengan jamaah yang belum mendapatkan tempat.
Krisis belum usai. Sekitar 600 jamaah lainnya masih belum diberangkatkan tanpa alasan yang jelas. Padahal, sebelumnya pihak syarikah menjanjikan keberangkatan sebelum Subuh.
Melihat situasi yang mengkhawatirkan ini, Kementerian Agama RI bergerak cepat. Kepala Bidang Haji Provinsi Jawa Barat turun langsung ke lokasi, mengoordinasikan pengiriman 13 bus tambahan untuk mengangkut jamaah yang tertahan di Misfalah.
“Mohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar seluruh jamaah, khususnya dari Jawa Barat, bisa segera tiba di Arafah dan menunaikan wukuf dengan tenang,” tutur Lutfi yang juga menjabat Sekretaris PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait