BANDUNG, iNewsBandungraya.id - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp10 miliar untuk menjaga stabilitas harga saham di tengah tekanan industri. Aksi ini disampaikan dalam Public Expose yang digelar Kamis (12/6/2025) secara hybrid di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat.
Direktur Utama ALDO, Herwanto Sutanto menyampaikan bahwa kendati laba bersih tergerus akibat kenaikan kurs dan tekanan harga jual, secara keseluruhan kinerja keuangan Perseroan tetap positif. Penjualan hingga Mei 2025 telah menembus Rp200 miliar dan ditargetkan melampaui Rp2 triliun di akhir tahun.
“Top line semua naik, aset naik, equity naik. Tahun lalu kita tutup di Rp1,8 triliun, tahun ini targetnya tembus Rp2 triliun. Ini step baru buat kita,” ujar Herwanto saat sesi doorstop.
Menurutnya, tekanan utama berasal dari fluktuasi kurs yang mengerek biaya produksi, sementara pasar lokal belum sepenuhnya bisa mengikuti kenaikan harga. Meski begitu, Herwanto optimistis ekspansi produk ke pasar baru, khususnya Amerika, akan mendongkrak kinerja hingga akhir tahun.
“Sekarang kita mulai masuk ke hilir. Produknya sudah dikembangkan, dan kami punya kapasitas besar. Kalau penetrasi pasar Amerika berhasil, pertumbuhan bisa cukup signifikan,” tambahnya.
Perluas Produk Ramah Lingkungan, Dukung UMKM
Direktur Alkindo, Willy Soesanto menjelaskan bahwa sejak 2022, ALDO telah memperbarui lini produknya agar lebih ramah lingkungan. Dari bahan dasar kertas, kini produk dikembangkan menjadi paperbox, paperbag, paper cup, hingga hexawrap dan paper bowl.
“Produk kami tidak hanya untuk satu industri, tapi multi-sektor: dari industri kayu, furniture, sampai cat. Kami juga punya Alfabond untuk lem, Alfacoat untuk bahan cat, dan Alfachem untuk bahan kimia lainnya,” ungkap Willy.
Ia menambahkan, perusahaan terus mendorong penggunaan bahan non-plastik yang bisa didaur ulang dan berorientasi ekspor.
“Sekarang sudah banyak pelaku UMKM yang mulai meninggalkan sterofoam. Kita edukasi pasar, bahkan mendorong desain packaging yang lebih kreatif dan menarik konsumen,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, ALDO menargetkan seluruh produk kemasan dapat lepas dari lapisan plastik, sehingga siap diekspor dan lebih berkelanjutan.
Buyback Saham, Komitmen Lindungi Investor
Direktur Keuangan ALDO, Kuswara, menyebutkan buyback akan dilakukan mulai 12 Juni 2025 hingga 11 Juni 2026 dengan dana internal perusahaan. Langkah ini tidak akan mengganggu operasional maupun ekspansi.
“Buyback ini langkah strategis menjaga kewajaran harga saham dan memperkuat kepercayaan pasar. Dengan posisi kas yang kuat, ini aman,” jelas Kuswara.
Sementara itu, Komisaris ALDO, Meigi Sonnata Widjaja, menekankan bahwa keberhasilan perusahaan tak lepas dari dukungan para pemegang saham, mitra usaha, dan seluruh tim internal.
“Kami sangat menghargai kolaborasi seluruh pihak. Ini jadi fondasi utama keberlanjutan bisnis ALDO ke depan,” tuturnya.
Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, manajemen ALDO percaya diri menyongsong 2025 sebagai tahun pertumbuhan baru, baik dari sisi finansial, ekspansi produk, maupun kontribusi terhadap sektor UMKM dan lingkungan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait