“Saya takut jadi beban dan menimbulkan prasangka seolah Persib sudah menerima semuanya. Jangan sampai jadi bumerang,” kata Umuh, Jumat (27/6/2025).
Terkait penolakan tersebut, Herman memilih untuk tidak memberikan tanggapan langsung. Ia menekankan pentingnya menjaga komunikasi antar pihak dan tetap fokus pada niat awal pengumpulan dana.
“Saya tidak mau menanggapi itu dulu. Kami fokus ke dalam, memastikan semuanya berjalan sesuai niat awal, yaitu gotong royong dan rasa bangga terhadap Persib,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa inisiatif ini telah melalui arahan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menekankan agar dana yang terkumpul tidak bersentuhan dengan kegiatan dinas.
“Pak Gubernur sudah jelas menyampaikan, tidak boleh ada uang dinas. Ini betul-betul dari pribadi masing-masing ASN, dan kami sangat menghargai partisipasi itu,” tutur Herman.
Lebih jauh, ia menyebut gerakan sukarela para ASN untuk mendukung tim sepak bola daerahnya ini sebagai hal yang jarang terjadi di Indonesia.
“Mungkin baru kali ini di Indonesia, ada gerakan ASN mendukung tim sepak bola daerahnya seperti ini. Persib itu milik kita semua, jadi ini wujud empati,” pungkasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait