BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan komitmennya untuk mendukung rencana pembongkaran Teras Cihampelas, jika Pemerintah Kota Bandung membutuhkan bantuan anggaran. Teras Cihampelas merupakan ruang publik yang dibangun pada masa kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung periode 2013–2018.
Pernyataan ini disampaikan Dedi menanggapi permintaan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang menyebutkan perlunya kajian mendalam serta anggaran besar untuk merealisasikan rencana penataan ulang kawasan tersebut.
“Iya makanya itu terserah Pak Wali Kota. Kalau diminta (anggaran), kita akan bantu. Kita selalu mendukung dari berbagai kabupaten/kota di Jabar, kita turun secara teknis,” ujar Dedi usai menghadiri acara di Makodam III/Siliwangi, Jumat (4/7/2025).
Dedi menegaskan bahwa kewenangan penuh atas penataan Teras Cihampelas berada di tangan Wali Kota Bandung. Meski demikian, Pemprov Jabar siap turun tangan jika diminta untuk memberikan dukungan teknis maupun finansial.
Sebelumnya, Dedi mengungkapkan keraguannya terhadap efektivitas penataan ulang jika tidak dibarengi dengan komitmen pemeliharaan jangka panjang.
"Kalau saya lebih saran, kewenangannya ada di wali kota. Kalau ditata ulang itu pasti peristiwanya sama lagi, kapan sih kita konsisten ngejagain, itu kan enggak pernah," katanya.
Ia juga menyoroti sejumlah dampak negatif dari keberadaan Teras Cihampelas saat ini, termasuk penyempitan jalan serta terganggunya keindahan vegetasi kota.
“Dari sisi aspek jalan, itu kan jalannya jadi menyempit, kemudian pohon-pohonnya jadi tidak terlihat. Bahkan menurut saya kalau itu dibongkar itu bisa dikembalikan ke Cihampelas lama, dengan menambahkan kembali outlet yang menjadi ciri khasnya Cihampelas,” jelasnya.
Sebagai contoh komitmen Pemprov Jabar dalam membantu penataan kota, Dedi menyebut pendampingan teknis yang telah dilakukan terhadap Pemerintah Kota Bekasi dalam mengelola kawasan Kali Malang.
Dengan dukungan terbuka dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung kini memiliki alternatif tambahan untuk menghadapi tantangan besar dalam merestorasi ikon kota yang telah banyak menuai kritik tersebut.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait
