BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Proyek pengembangan transportasi massal berbasis Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya siap dilaksanakan dalam waktu dekat.
Kota Bandung sebagai salah satu wilayah utama dalam rute layanan BRT ini akan menjadi lokasi pembangunan jalur khusus BRT dan halte BRT di sejumlah titik strategis.
Pembangunan fasilitas penunjang BRT Bandung Raya ini mencakup jalur khusus dan halte untuk naik turun penumpang. Namun, proses konstruksi diprediksi akan menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan utama Kota Bandung selama dua tahun ke depan.
“Kita akan membangun konstruksi BRT yang akan membuat Bandung macet sampai dua tahun ke depan,” ujar Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung, Jumat (11/7/2025).
Transformasi Transportasi Publik di Bandung
Meskipun akan menimbulkan dampak sementara, Farhan menegaskan bahwa pembangunan jalur khusus dan halte BRT ini merupakan langkah penting dalam transformasi transportasi publik Kota Bandung.
BRT Bandung Raya diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan yang selama ini membelenggu kota berjuluk Paris van Java ini.
“Ini investasi jangka panjang untuk perbaikan transportasi. Kita perlu bersabar menghadapi dampak konstruksi,” kata Farhan.
Belum Ada Jadwal Pasti Dimulainya Pembangunan
Farhan belum mengumumkan jadwal pasti kapan pembangunan jalur khusus dan halte BRT dimulai, apakah pada pertengahan atau akhir tahun 2025. Namun, beberapa survei awal dan peninjauan lapangan telah dilakukan sejak April 2025.
Lokasi survei meliputi ruas-ruas jalan yang menjadi rute BRT Bandung Raya, termasuk:
- Halte Alun-alun Bandung (Jalan Asia Afrika)
- Gedung Koperasi dan Jalan Otista
- Museum Sri Baduga (Jalan BKR)
- Pintu Masuk ITC Kebon Kalapa (Jalan Moh. Toha)
- Jalan Naripan (dekat Warung Makan Ceu Mar)
Farhan menjelaskan, akan ada dua jenis jalur BRT:
- Dedicated Lane dengan marka jalan (pembatas cat di aspal)
- Separator beton sebagai jalur eksklusif kendaraan BRT
BRT Diharapkan Dongkrak Sektor Pariwisata dan UMKM
Selain untuk memperbaiki sistem transportasi, kehadiran halte BRT di titik-titik wisata di Kota Bandung diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendukung UMKM lokal.
“Seperti di Tegallega depan Museum Sri Baduga, atau kuliner legendaris di Ceu Mar, halte BRT bisa membantu menarik lebih banyak pelanggan,” ujar Farhan.
Jam Operasional dan Pengamanan Halte BRT Bandung
BRT Bandung Raya direncanakan akan beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Farhan juga mengingatkan pentingnya menjaga fungsi halte agar tidak disalahgunakan.
“Kalau malam, halte BRT ditutup menggunakan pagar besi agar tidak dijadikan tempat menginap atau toilet umum,” tegasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait