56 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi di Kota Bandung
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam enam bulan terakhir, 1 Januari hingga 14 Juli 2025, terjadi 309 kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung. Kecelakaan itu menyebabkan 56 orang tewas, luka berat 59, dan luka ringan 375.
Selain menelan korban jiwa dan luka-luka, kecelakaan lalu lintas yang terjadi juga menimbulkan kerugian meteril sebesar Rp697.500.000.
Kecelakaan lalu lintas fatal yang menonjol di Kota Bandung adalah, mobil Nissan Kicks menabrak sejumlah kendaraan, mobil dan motor di Jalan Anggrek, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, pada Rabu 7 Mei 2025. Peristiwa ini mengakibatkan Sultan Aydan Fattan (15), siswa SMAN 3 Bandung meninggal dunia.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, berdasarkan data, angka lakalantas di Kota Bandung cukup tinggi.
"Jadi kita bagaimana mengingatkan kepada masyarakat harus patuh terhadap aturan lalu lintas karena jumlah kecelakaan lalu lintas di Bandung meningkat," kata Kapolrestabes Bandung seusai upacara Gelar Pasukan Operasi Patuh Lodaya 2025, Senin (14/7/2025).
Kombes Budi menyatakan, operasi ini bertujuan mengedukasi agar tidak ada fatalisme yang cukup tinggi akibat kecelakaan lalu lintas.
Polrestabes Bandung menggelar Operasi Patuh Lodaya 2025 selama 14 hari, dari 14 Juli hingga 27 Juli 2025. Dalam operasi lalu lintas itu, polisi menetapkan delapan target sasaran penindakan.
"Operasi ini juga akan didukung oleh penegakan hukum lalu lintas secara manual maupun elektronik melalui sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), baik statis maupun mobile," ujar Kombes Budi.
Operasi Patuh Lodaya 2025, ujar Kombes Budi, difokuskan untuk menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, menekan angka kecelakaan, dan menumbuhkan disiplin masyarakat dalam berkendara.
Operasi ini mengedukasi masyarakat agar patuh terhadap aturan berlalu lintas. Maka, anggota akan lebih banyak memberikan edukasi, penyuluhan, dan teguran. Jadi kami mengingatkan masyarakat harus patuh terhadap aturan lalu lintas," ujar Kombes Budi.
Kapolrestabes Bandung menuturkan, total personel yang diterjunkan dalam operasi ini 300 orang, dari Polrestabes Bandung, Dishub Kota Bandung, Denpom TNI dan Satpol PP.
Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Wahyu Priatha Utama mengatakan, operasi ini menyasar segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang dapat menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas.
Sasaran prioritas dalam operasi ini, pertama, pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara. Kedua, pengemudi di bawah umur. Ketiga, pengendara motor berboncengan lebih dari satu orang. Keempat, pengendara yang tidak menggunakan helm SNI atau sabuk pengaman.
Kelima, pengemudi dalam pengaruh alkohol. Keenam, pengemudi yang melawan arus. Ketujuh pengendara melebihi batas kecepatan. Kedelapan, pengemudi yang tidak dilengkapi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
"Selain penindakan, petugas di lapangan juga akan memberikan teguran simpatik dan imbauan secara langsung guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan di jalan raya," kata Kasatlantas.
AKBP Wahyu menyatakan, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Operasi Patuh Lodaya 2025, Polrestabes Bandung bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, seperti Dishub Kota Bandung dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasi dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman," ujar AKBP Wahyu.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait