Sejak Menjabat Gubernur, Demul Sudah Pecat 20 ASN Malas di Jawa Barat

Susana
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul) Foto: Biro Adpim Jabar.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul) menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Provinsi Jabar harus bekerja maksimal untuk merealisasikan target tahun 2025 yang segera berakhir, sekaligus menyiapkan rencana strategis untuk tahun 2026.

Arahan tersebut disampaikan dalam acara “Abdi Nagri Menyulam Hari Tahun 2025” yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Kamis (2/10/2025).

Evaluasi Kinerja dan Target Baru 2026

Dalam pertemuan itu, Demul menyampaikan capaian kerja sejak menjabat hingga Oktober 2025. Ia juga memaparkan sejumlah program yang akan dijalankan tahun 2026, termasuk tantangan terkait pengelolaan keuangan daerah.

“Saya sampaikan apa yang sudah dilakukan sampai Oktober dan apa yang akan dilaksanakan tahun depan. Saya kemukakan kemungkinan yang akan terjadi terkait pengelolaan keuangan yang berdampak pada sistem pengelolaan kepegawaian,” ujar Demul.

Sebagaimana diketahui, APBD Jawa Barat tahun 2026 mengalami penurunan cukup besar, yakni sekitar Rp2,4 triliun, akibat berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat.

Tegas Disiplinkan ASN Malas

Gubernur menegaskan tidak akan segan memberi sanksi bagi ASN yang malas bekerja dan tidak mampu mencapai target. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 20 ASN yang diberhentikan karena tidak disiplin.

Bahkan mulai November 2025, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) wajib mengumumkan pegawai paling malas di lingkungannya. Identitas ASN tersebut, termasuk nama, alamat, hingga foto, akan dipublikasikan di akun media sosial pribadi KDM.

“Terhitung bulan November tanggal 1, setiap OPD harus mengumumkan pegawai yang paling malas. Nanti akan saya posting di TikTok saya,” tegas Demul.

Dorong Solidaritas Sosial Lewat Program “Poe Ibu”

Selain penegakan disiplin, Dedi Mulyadi juga mendorong ASN untuk membangun solidaritas kerja dan solidaritas sosial. Salah satunya melalui program “Poe Ibu”, yakni kewajiban menabung Rp1.000 setiap hari.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu berbagai persoalan sosial di Jawa Barat, termasuk sektor pendidikan dan kesehatan.

“Langkah ini untuk memacu semangat ASN agar memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sekaligus berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sosial,” tandas Demul.



Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network