BANDUNG, iNews
BandungRaya.id - Puluhan pembalap atau Crosser berpartisipasi pada gelaran Trial Game Dirt 2025 seri 5 di Sirkuit Lapangan Tritan Point, Kota Bandung yang digelar selama 2 hari pada Jumat-Sabtu (10-11/10/1025).
Motocross yang melintasi track sepanjang 1.450 meter dalam 2 laps tersebut dibagi 4 kelas. Yakni kelas Campuran Open, Campuran Non-Seeded, Free For All (FFA) Open, dan kelas FFA Master. Untuk kelas Campuran Open diikuti 14 Crosser, lalu kelas Campuran Non-Seeded 10 Crosser, dan FFA Open 19 Crosser. Ketiga kelas tersebut diperlombakan dalam 2 heat pada hari pertama, Jumat (10/10/2025) mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.
Sementara untuk kelas FFA Master akan digelar pada hari kedua, Sabtu (11/10/2025) mulai pukul 17.00 WIB hingga selesai, yang juga dilaksanakan dalam 2 heat. Untuk kelas yang diikuti para pembalap senior dan tingkat nasional tersebut, pihak panitia masih membuka pendaftaran hingga beberapa saat sebelum balapan. Dan hingga Jumat (10/10/2025), setidaknya sudah 5 Crosser dipastikan bakal berpasltisipasi.
Wakil Ketua Penyelenggara Trial Game Dirt 2025, Abed Nego Antoro. (foto: inews.id/denimulyana)
Usung Tema Urban Trial dengan Sirkuit Menantang
Wakil Ketua Pelaksana Trial Game Dirt 2025 dari Genta Auto & Sport, Abed Nego Antoro mengungkapkan, Trial Game Dirt 2025 di Bandung ini merupakan seri terakhir atau final. Sebelumnya 4 seri lain ajang balapan yang diinisiasi 76Rider tersebut digelar di Semarang, Sidoarjo, Solo, dan Probolinggo.
Menurut Abed, Kota Bandung dipilih menjadi venue seri terakhir atau final karena tinggi antusiasme pembalap, asal Jabar, khususnya dari Bandung dan sekitarnya. Selain itu, Bandung yang terakhir kali menjadi tuan rumah pada 2014 lalu, cocok dengan tema balapan kali ini, 'Urban Trial' yang mengambil venue di kota-kota besar yang berlokasi di tengah kota. Karena itu pula Tritan Point menjadi pilihan seri penutup sekaligus penentuan juara umum Trial Game tahun ini.
"Sehingga di tahun ini kita mengadakan final di Seri Bandung. Pastinya juga banyak pendatang pembalap baru yang berada di Jawa Barat," ungkap Abed kepada wartawan di sela-sela acara.
“Tritan dipilih karena sesuai dengan konsep urban. Kalau di pinggiran mungkin ada lapangan, tapi konsep tahun ini memang lebih ke kota besar,” sambungnya.
Untuk tantangannya, menurut Abed, masih sama dengan seri-seri di kota lainnya. Hanya karakter sirkuit yang sangat berbeda. Di Tritan, sirkuit merupakan campuran tanah dengan batu-batu sehingga pembalap harus benar-benar bisa menyeting dengan baik motornya, juga setelan ban, rantai, serta skill yang mumpuni.
Rintangan atau obstacle ikonik di sirkuit pun cukup bervariasi. Mulai dari double car jump, giant table top, titian kobra, jumpingan patah, hingga bigfoot jump menjadi tantangan tersendiri bagi para crosser.
"Sirkuit di sini berbeda dari sebelumnya. Kita buat berbeda karena di seri final ini benar-benar untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara umum di tahun 2025," paparnya.
Sedangkan untuk hadiah, Abed menjelaskan, pihak penyelenggara menyediakan uang pembinaan dengan total ratusan juta rupiah. Bukan hanya untuk juara umum atau juara pertama di setiap kelasnya, pembalap peringkat 2 hingga 10 pun akan mendapatkan hadiah uang pembinaan.
"Untuk juara satu di Campuran Open, mendapatkan uang tunai pembinaan Rp35 juta. Untuk FFA Open uang tunai pembinaannya Rp45 juta. Yang peringkat 2 sampai 10 juga ada hadiahnya," papar Abed.
Salah seorang pebalap, Fariq Raditya Putra P yang berasal dari Bandung, mengakui, sirkuit yang dilalui cukup menantang. Apalagi bagi Fariq, ini merupakan keilitsertaanya yang pertama di Trial Game. Pembalap tuan rumah ini turun di kelas Campuran Non-Seeded dan FFA Open.
“Obstacel-nya gampang-gampang susah, kalau dilihat terlihat mudah tapi saat dijajal cukup susah juga. Tapi ini seru dan menarik soalnya Trial Game Dirt ini berbeda dengan balapan motorcross lainnya. First time ikut, cukup senang dan memuaskan,” kata Fariq.
Crosser dari DK Racing Team ini pun berharap bisa mengikuti Trial Game Dirt pada tahun-tahun berikutnya. Bahkan bercita-cita ingin berlaga di ajang yang lebih besar lagi untuk menunjukkan kemampuannya.
“Mudah-mudahan ada dukungan seperti sponsor, sehingga bisa ikut di semua seri Trial Game Dirt di tahun berikutnya. Apalagi kalau di Bandung, pasti ingin ikut karena di rumah sendiri dan suporternya banyak,” ujar Fariq.
Crosser M Zidane Alnesa saat melintasi sirkuit pada gelaran Trial Game Dirt 2025 seri 5 Bandung di Sirkuit Lapangan Tritan Point, Kota Bandung, Jumat (10/10/2025) malam. (foto: istimewa)
Zidane Alnesa dan Asep Lukman Bersaing jadi Juara Umum
Pelaksanaan hari pertama sendiri berlangsung meriah. Kendati sempat diguyur hujan lebat, para crosser tetap semangat dan antusias menyelesaikan balapan. Suasana pun makin meriah dengan digelarnya berbagai acara sportainment dan hiburan. Seperti atraksi BMX freestyle, live band performance, shopping booth & official merchandise, hingga beragam kuliner dari food truck.
Dari hasil balapan hari pertama sendiri, para crosser yang memimpin klasemen perolehan poin, masih mendominasi. Seperti M Zidane Alnesa (Blitar/98 poin), Asep Lukman (Boyolali/79), Latian Juan (Aceh/69) dan Ananda Rigi (Lamongan/67), di kelas Campuran Open. Bagitu juga di kelas FFA Open, keempat Crosser bersaing ketat untuk memuncaki klasemen Zidane 95 poin, Asep 85, Ananda 80, dan Latian 70 poin.
Namun khusus di kelas Campuran Open, terjadi kejutan. M Athar Al Ghifary menyodok ke posisi 1, menyalip rekan setimnya, Zidane serta rival lainnya. Athar mengalahkan Zidane yang finis di posisi 7 pada heat 1 dan di posisi ketiga pada heat 2.
Di heat 2, Athar mencatatkan waktu tempuh 1 menit 57,575 detik, melampaui Zidane dengan catatan 1 menit 59,910 detik di posisi 3. Sementara posisi 2 ditempati Muhammad Eksel dengan 1 menit 58,655 detik. Lalu Latian Juan di posisi 4, sedangkan Asep Lukman terlempar ke posisi 6.
Sedangkan di kelas FFA Open, Zidane masih belum tertandingi oleh crosser lainnya. Di 2 heat yang dilakoni, Zidana tampil memimpin. Di heat 1, dia mencatatkan waktu tempuh 1 menit 57,968 detik. Lalu menajamkan catatan waktunya di heat 2 menjadi 1 menit 54.788 detik. Zidane ditempel ketat Eksel dengan 1 menit 54,811 detik,
Dengan hasi positif di 2 heat tersebut, Zidane mampu menambah 35 poin dan semakin membuka peluang meraih juara umum di kelas Campuran Open. Posisi Zidane masih diikuti Asep Lukman yang mendapatkan tambahan 35 poin. Sedang untuk kelas FFA Open, Zonea jauh meninggalkan rival-rivalnya, setelah memimpin di 2 heat dan mendapat 50 poin. Diprediksi Zidane bakal keluar sebagai juara umum kelas FFA Open, meninggalkan Asep Lukman yang hanya mendapatkan 36 poin. Penentuan predikat juara umum tersebut akan terjadi pada gelaran Trial Games hari kedua pada Sabtu (11/10/2025) sore hingga malam ini yang akan ditutup dengan pesta kembang api. (*)
Editor : Abdul Basir