Program Kindness to Progress tidak sekadar menjadi ajang kegiatan sosial, tetapi juga menjadi ruang pertukaran pengetahuan antara relawan, masyarakat, dan kelompok disabilitas agar pemahaman tentang kesetaraan sosial semakin mendalam.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat desa, IFG bersama Jamkrindo dan Askrindo menyalurkan bantuan strategis yang berdampak langsung, antara lain: program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk 32 balita dan 14 posyandu, pelatihan literasi digital serta pemberian delapan unit laptop dan printer untuk kader posyandu, serta revitalisasi fasilitas Unit Layanan Disabilitas (ULD) Desa Kersamenak guna mendukung kegiatan belajar anak-anak disabilitas.
Langkah ini sejalan dengan komitmen IFG terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 tentang Kesehatan yang Baik, poin 4 Pendidikan Berkualitas, dan poin 10 Pengurangan Kesenjangan.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menegaskan bahwa Kindness to Progress mencerminkan komitmen IFG untuk membangun ekosistem sosial yang inklusif dan berkelanjutan melalui kolaborasi.
“Program ini menjadi refleksi semangat gotong royong IFG dalam memperkuat empati sosial, kesetaraan, dan kemandirian masyarakat. Kami ingin memastikan kegiatan kolaborasi antara budaya perusahaan dan TJSL ini tidak hanya berdampak sesaat, tetapi juga membangun fondasi keberlanjutan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Tema “Hidupkan Asta Cita: Satukan Daya Kesetaraan” menjadi pesan utama pada pelaksanaan program tahun ini. Asta Cita melambangkan delapan nilai luhur IFG yang mendorong kebaikan: empati, kesetaraan, keberanian, kolaborasi, tanggung jawab, kepedulian, semangat, dan keberlanjutan.
Dengan semangat ini, Kindness to Progress bukan hanya sarana kepedulian sosial, tetapi juga wadah untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan profesionalisme di lingkungan kerja maupun masyarakat luas.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait