BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggelar pelatihan pengelolaan kopi dan barista bagi warga binaan eks narapidana terorisme (napiter) di Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan dan pencegahan radikalisme melalui pendekatan kewirausahaan.
Kasatgaswil Densus 88 Jawa Barat Kombes Pol Bogi Sugiyarto mengatakan, pelatihan tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui kesbangpol dan difasilitasi oleh Pemprov Jabar.
“Pelatihan ini diikuti sekitar 20 eks napiter dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten,” kata Kasatgaswil Densus 88 Jawa Barat.
Kombes Bogi menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Densus 88 dalam memberikan pembekalan keterampilan bagi eks napiter agar dapat mandiri secara ekonomi setelah kembali ke masyarakat.
“Mereka sudah menjalani hukuman dan saat ini pemahamannya sudah moderat. Melalui pelatihan kewirausahaan ini, kami berharap mereka dapat menghidupi diri sendiri,” ujar Kombes Bogi.
Densus 88, tegas Kombes Bogi, memastikan program pembinaan melalui pelatihan kewirausahaan akan terus dilaksanakan di wilayah lain sebagai upaya preventif dan deradikalisasi berkelanjutan.
Pelatihan barista ini dipandu oleh Egi Mahardika, praktisi kopi bersertifikasi internasional.
Materi yang diberikan meliputi pengenalan jenis kopi, proses pascapanen, teknik penyeduhan manual dan mesin, hingga dasar-dasar penggunaan peralatan kopi.
“Peserta tidak hanya diajarkan cara menyeduh kopi, tetapi juga memahami proses kopi dari hulu ke hilir agar menghasilkan kualitas kopi yang layak konsumsi dan bernilai jual,” kata Egi.
Egi berharap pelatihan ini dapat menjadi dasar pengembangan usaha kopi bagi para peserta di daerah masing-masing.
Ali (42) eks napiter asal Cirebon, peserta pelatihan, mengatakan, pelatihan ini memberikan pengetahuan baru dan menambah keterampilannya di bidang perkopian.
“Dengan pelatihan ini, saya jadi lebih paham tentang pengolahan dan penyeduhan kopi. Mudah-mudahan ilmunya bisa dikembangkan untuk usaha ke depan,” kata Ali.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait
