Ketika Malam Jadi 'Garis Batas', Jam Malam Pelajar di Jabar Resmi Ditetapkan

Aga Gustiana
Ilustrasi pelajar di Jawa Barat mengikuti aturan jam malam 2025. (Foto: Pixabay)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Langit malam Jawa Barat kini punya aturan baru bagi para pelajarnya. Gubernur Dedi Mulyadi menerbitkan surat edaran yang melarang siswa dari tingkat dasar hingga menengah atas dan khusus untuk berkeliaran di luar rumah antara pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. Kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 51/PA.03/DISDIK tertanggal 23 Mei 2025 ini bukan sekadar pembatasan, melainkan sebuah ikhtiar besar untuk membentuk generasi "Panca Waluya Jawa Barat Istimewa" – generasi yang sehat (Cageur), baik (Bageur), benar (Bener), pintar (Pinter), dan terampil (Singer).

"Langkah ini diambil sebagai bagian dari program pembentukan generasi Panca Waluya Jawa Barat Istimewa," tulis Dedi Mulyadi dalam surat edarannya, sebuah cita-cita luhur untuk melahirkan bibit-bibit unggul yang berkarakter kuat.

Namun, aturan ini tak serta merta mengekang kebebasan sepenuhnya. Ada pengecualian bagi pelajar yang mengikuti kegiatan resmi sekolah atau lembaga pendidikan, aktivitas keagamaan dengan sepengetahuan orang tua, sedang bersama orang tua/wali, atau dalam kondisi darurat dan bencana.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menekankan bahwa "jam malam" ini adalah wujud perlindungan, bukan pembatasan. Ia menyoroti fenomena pelajar yang terbiasa begadang hingga dini hari. "Jam malam ini bukan membatasi, bukan mengekang. Tapi menjaga, melindungi anak-anak supaya bisa tidur pada waktunya, sesuai kebutuhan usia mereka," jelasnya.

Lebih jauh, Herman berharap kebijakan ini dapat menjauhkan pelajar dari dinamika sosial negatif di malam hari dan menjaga kesehatan fisik serta mental mereka. Untuk memastikan implementasinya, Pemprov Jabar menggandeng aparat keamanan. Surat permohonan bantuan pengawasan bahkan telah dikirimkan kepada Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi. "Tiap sekolah akan ada TNI-Polri yang mengawal, bisa menjadi teman berbagi, pembina, bapak. Anak-anak kita senang dengan TNI," tutur Herman, membayangkan sinergi antara pendidikan dan penegakan disiplin.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network