BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jabar terus mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya dengan meningkatkan pengawasan terhadap arus lalu lintas peredaran hewan kurban.
Apalagi, kebutuhan masyarakat terhadap hewan sangat tinggi menjelang hari raya idul adha atau hari raya qurban 1443 H tahun ini
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pihaknya pun telah melakukan sejumlah upaya. Seperti di antaranya membentuk Satuan Tugas PMK, hingga berkoordinasi dengan para bupati/ wali kota terkait melakukan pemantauan terhadap pergerakan hewan ternak di Jawa Barat.
"Agar diperiksa apakah sudah lulus kesehatan dari tempatnya berangkat atau tidak. Kalau tidak, kami dengan berat hati akan memulangkannya kembali ke daerah asalnya," katanya.
Selain itu, imunisasi terhadap hewan ternak juga tentunya terus akan terus diupayakan tiada lain demi menjaga kesehatan masyarakat apalagi menjelang hari raya Idul Adha
Adapun antisipasi dilakukan sejak saat ini, kata dia, karena tak jarang para pengusaha sudah mulai mendistribusi hewan ternak khususnya untuk kebutuhan kurban dari luar Jawa Barat, jauh- jauh hari sebelum momen Idul Adha tiba.
Ini dilakukan supaya para penjual bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan. Bila sudah mendekati hari H Idul Adha tentu harga sudah semakin tinggi.
"Karena kalau beli (hewan kurban) dekat- dekat (Idul Adha) keuntungannya lebih sedikit. Maka persiapan pemerintah juga dimulai dari sekarang. Jadi ketika para pengusaha mulai bergerak kita siap mengawasi," ucapnya.
Uu menuturkan, bahwa kebutuhan daging Jawa Barat pada dasarnya memang sudah cukup tinggi. Terutama di kota-kota besar didorong taraf hidup masyarakatnya. Menjelang Idul adha dipastikan kebutuhan akan hewan ternak meninggi, tentu Pemda Provinsi Jabar perlu antisipasi ekstra.
"Sampai hari ini memang belum ditemukan (temuan) yang signifikan, tapi selesai Lebaran para pengusaha mulai kembali bergerak di sektor peternakan, saat pengusaha bergerak kami sudah siap," tutur dia.
"Saya ditugaskan Pak Gubernur mengecek di berbagai tempat, karena ini kan menyangkut kesehatan masyarakat Jabar," pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait