SUBANG, iNews.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat merayakan peringatan hari lingkungan hidup dunia 2022. Sebagaimana diketahui, peringatan hari lingkungan hidup sedunia diperingati 5 Juni tiap tahunnya.
Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas mengatakan rangkaian peringatan dilaksanakan berbagai kegiatan, semisal, Aksi penghijauan dan replikasi kegiatan Kalpataru di Kabupaten Bandung Barat.
Selain itu, bersih-bersih Sungai Ciliwung di 6 (enam) titik mulai dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, sampai dengan DKI Jakarta bersama KLHK, komunitas, dan masyarakat.
Selanjutnya, Aksi penanaman pohon di bantaran Sungai Cikapundung Kolot Kota Bandung dan Pelatihan pengelolaan lingkungan kepada masyarakat di sekitar etalase Citarik, Kabupaten Bandung.
Sementara itu, puncak hari lingkungan sedunia tingkat Jabar dilaksanakan di Pesisir Utara Desa Mayangan, Kabupaten Subang, Kamis (30/6/2022) dengan melakukan penanaman 5000 pohon mangrove.
Prima menggatakan Kabupaten Subang dimana keseluruhan luasan ekosistem mangrovenya mengalami kerusakan.Berdasarkan data Landsat tahun 2016, luas mangrove di Kabupaten Subang sebesar 344,5 ha kondisinya dalam keadaan rusak/jarang baik di Kecamatan Ciasem ataupun di Kecamatan Legonkulon.
"Di desa Mayangan, Pamanukan, Subang telah terjadi pengurangan luasan mangrove yang signifikan sejak tahun 1999 hingga tahun 2016," katanya.
Maka dari itu, katanya, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran, memotivasi, dan mendorong semua pihak dalam melestarikan lingkungan hidup, khususnya mangrove yang berada di kawasan pesisir utara dan selatan Jawa Barat, serta mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
"Diharapkan kegiatan puncak peringatan hari lingkungan hidup akan menjadi pemantik kolaborasi dan sinergi seluruh pihak dalam pengelolaan lingkungan melalui pelestarian mangrove serta dapat diaplikasikan di berbagai wilayah pesisir pantai Jawa Barat," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan Ekosistem Mangrove memiliki keterkaitan erat terhadap perubahan iklim.
Menurutnya, keberadaan mangrove yang sehat di pesisir dapat meningkatkan resiliensi masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan meminimalisir dampak bencana alam, seperti tsunami, badai dan gelombang.
"Mangrove pun turut serta dalam mengendalikan perubahan iklim dengan berperan sebagai paru-paru dunia melalui penyerapan dan penyimpan karbon," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Puncak peringatan hari lingkungan hidup dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2022 atas kerjasama DLH Provinsi Jawa Barat dengan Yayasan Wanadri, PT. Migas Hulu Jabar (MUJ), PT. Migas Hulu Jabar (MUJ) ONWJ, dan PT. Biofarma. (*)
Editor : Abdul Basir