BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Amazon Web Services (AWS) menggelar Ajang Cloud Computing Club Competition (C4) melalui program pelatihannya yang bertajuk Laptop for Builders 2022 di Jawa Barat.
Dalam kegiatan yang digelar di Preanger Hotel, Kota Bandung ini, AWS menggandeng Dinas Pendidikan Jawa Barat, Yayasan Sagasitas, dan Gerakan Pramuka Kwartir Jawa Barat.
Country Manager AWS Indonesia, Gunawan Susanto mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menyasar anak berkebutuhan khusus (ABK) yang memiliki kondisi tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan tunadaksa (cerebral palsy) sebagai bentuk komitmen AWS terhadap pendidikan teknologi yang inklusif dan merata untuk semua golongan.
"Ajang tersebut digelar juga untuk menjawab akan tantangan dan pemenuhan kesenjangan talenta cakap digital di Tanah Air," ucap Gunawan, Kamis (28/7/2022).
Gunawan menilai, Indonesia masih memiliki kesenjangan talenta cakap digital yang cukup tinggi dalam mewujudkan visinya sebagai salah satu pemain ekonomi digital terbesar di kancah global pada 2045.
Menurutnya, untuk dapat mengisi kesenjangan tersebut seluruh SDM harus dimobilisasi, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Gunawan meyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak atas pendidikan teknologi yang setara. Ia percaya, pendidikan teknologi merupakan kunci bagi mereka untuk bekerja, berkarya, dan meniti masa depan yang lebih baik.
“Hasil karya mereka yang kita saksikan merupakan bukti bahwa anak-anak berkebutuhan khusus seyogyanya memiliki kemampuan dan kegigihan yang sama dengan anak-anak lain," katanya.
Gunawan mengatakan, pihaknya berkomitmen penuh untuk menciptakan ekosistem pendidikan teknologi yang sungguh-sungguh inklusif dan mampu memberdayakan semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
"Yang dibutuhkan adalah tenaga pengajar yang siap dan terampil untuk melatih mereka," ujarnya.
Laptop for Builders 2022 di Jawa Barat sukses melatih sekitar 150 anak-anak berkebutuhan khusus yang tergabung di sekolah luar biasa maupun pramuka, sekaligus instrukturnya masing-masing. Tahap pertama pelatihan ini ditutup dengan kompetisi dan ajang penganugerahan.
Dalam kesempatan ini, siswa SLBA Citeureup Kota Cimahi, Muhammad Muqit Gupay dan Sahrul Aripin berhasil meraih juara pertama dan desain terbaik pada ajang Kompetisi Grup Komputasi Awan atau Cloud Computing Club Competition (C4) Regional Jawa Barat untuk kategori anak berkebutuhan khusus (AKB).
Adapun karya yang diciptakan Muhammad Muqit Gupay dan Sahrul Aripin adalah lama statis "Keetchen Space".
Sahrul Aripin menuturkan, alasan dirinya dan Muhammad Muqit Gupay membuat laman statis "Keetchen Space" karena keluarga Muqit selama ini berjualan makanan.
"Jadi saya itu yang mengarahkan atau yang membuat konsep, kalau uang eksekusi itu sama Muqit. Jadi awalnya kenapa bikin ini karena keluarga Muqit kan jualan makanan. Dan kita ingin membantu penjualan usaha keluarga Muqit lewat desain ini (Keetchen Space)," kata Sahrul Aripin seusai acara penganugerahan.
Sahrul Aripin yang merupakan siswa tunanetra ini bercerita seusai lulus dari bangku SMA ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan mengambil jurusan pendidikan agama Islam di UPI atau UIN SGD Bandung.
Guru pembimbing dari Sahrul Aripin dan Muhammad Muqit Gupay, Irfan Pratama mengaku bangga dengan capaian yang ditorehkan oleh kedua anak didiknya di ajang tersebut.
Irfan mengaku tidak menemui kendala berat saat membimbing kedua murid saat merancang laman statis "Keetchen Space".
"Awalnya saya serahkan pure ke anak-anak. Saya hanya memberikan cara ke fitur-fiturnya. Untuk visual sendiri, itu Muqit dan konsep dari Sahrul. Jadi mereka berdiskusi dan konsultasi ke saya. Untuk pengerjaannya sendiri itu membutuhkan waktu tiga minggu," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah