BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Memperbanyak shalawat di hari Jumat adalah satu amalan yang dianjurkan. Sebab, Jumat merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat muslim.
Dengan memperbanyak bacaan shalawat, maka kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW akan mendapat syafaat dan keutamaan-keutamaannya.
Shalawat merupakan bukti betapa mulia dan tingginya derajat serta maqam Nabi tercinta dan sikap bersyukur atas keberkahan risalah yang diembannya, serta bukti cinta kita kepada Nabi-Nya.
Maka Allah perintahkan kepada umatnya untuk bershalawat kepadanya dan menjadikannya sebagai bentuk taqarrub dan ibadah yang agung di kehadirat-Nya.
Ada banyak keutamaan shalawat nabi sebagaimana tertuang dalam hadis-hadis shahih. Ustadz Nofrianto menguraikan beberapa di antaranya, yakni:
1. Wasilah meraih berkah
Shalawat merupakan wasilah dan cara seorang muslim untuk memperoleh keberkahan, pahala, martabat yang agung dan maghfirah-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ، وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
“Barang siapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah akan memberkatinya dengan sepuluh doa, dan akan dihapus sepuluh kesalahan darinya, dan ditinggikan sepuluh derajat untuknya.” (HR. An-Nasa’i)
2. Mendapat kedudukan yang tinggi dan syafaat darinya
Seorang muslim yang paling sering bershalawat paling dekat kedudukannya di sisi baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan paling berhak mendapatkan syafaatnya.
Sebagaimana hadis Nabi tentang keutamaan shalawat nabi khususnya di hari Jumat seperti sekarang ini. Dari Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلَاةُ أُمَّتِي تُعرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ؛ فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً
“Shalawat dan doa umatku sampai kepadaku pada setiap hari Jumat, orang yang paling banyak bershalawat kepadaku di antara mereka adalah orang yang paling terdekat denganku kedudukannya.” (HR. Al-Baihaqi No. 5995)
3. Sebab doa terkabul
Shalawat merupakan bagian dari adab sekaligus termasuk sebab doa mustajab. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib:
كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Semua doa itu terhalang, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
4. Menghindarkan diri dari sifat bakhil dan kecelakaan
Hal ini sebagaimana yang diingatkan oleh baginda Nabi melalui sabdanya:
إِنَّ الْبَخِيلَ مَنْ ذُكْرِتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Sesungguhnya orang yang bakhil adalah orang yang mendengar namaku disebutkan namun ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. An-Nasa’i No. 9800)
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Sungguh celaka orang yang mendengar namaku disebutkan tapi ia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi No. 3545)
Editor : Rizal Fadillah