get app
inews
Aa Read Next : QNET dan AP2LI Bertemu dengan Kemendag untuk Tingkatkan Industri Penjualan

Kemendag Dorong Produk Unggulan Desa Tembus Pasar Ekspor Demi Atasi Kemiskinan

Senin, 15 Agustus 2022 | 15:00 WIB
header img
Pelepasan ekspor dari tiga Desa Sejahtera Astra (DSA) Wakatobi, Bombana, dan Bone di Makassar. (Foto: Ist)

MAKASSAR, INEWSBANDUNGRAYA - Demi mengatasi masalah kemiskinan dan pangangguran di pedesaan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia mendorong produk unggulan desa bisa menembus pasar ekspor.

Dorongan tersebut disampaikan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag RI, Merry Maryati saat menghadiri pelepasan ekspor dari tiga Desa Sejahtera Astra (DSA) di Wakatobi, Bombana, dan Bone di Makassar, Jumat (12/8/2022) kemarin.

Menurut Merry, pengembangan potensi ekonomi pedesaan mutlak harus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi secara nasional bisa lebih maksimal mengingat jumlah kemiskinan dan pengangguran di pedesaan menjadi yang paling banyak.

"Kemendag akan mendorong pengembangan potensi ekonomi desa, salah satunya membantu perluasan pasar dari produk yang dihasilkan DSA," kata Merry dalam keterangannya, Senin (15/8/2022). 

Diketahui, jumlah DSA kini mencapai 900 lebih yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap DSA memiliki keunggulan masing-masing, termasuk yang berorientasi ekspor. Merry memastikan, pihaknya siap berkolaborasi dengan SA untuk memperluas pasar ekspor dari produk-produk yang dihasilkan desa tersebut.

"Produk seperti rumput laut, perikanan, dan minyak nilam kebutuhanya tengah meningkat di luar negeri," kata Merry. 

Merry juga menyebut, Kemendag RI memiliki 46 perwakilan perdagangan luar negeri di 33 negara.

"Silakan diversifikasi pasar ekspor, agar lebih terbuka luas. Manfaatkan Indonesia Trade Center untuk memperluas pasar, tentunya harus sesuai dengan standard di negara tujuan," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa, Kementerian PDDT, Syahrul mengatakan, perlu kolaborasi dengan semua pihak dalam meningkatkan perekonomian desa terutama yang masuk kategori desa tertinggal. 

"Jika hanya pemerintah dan masyarakat desa saja tidak bisa mengatasi persoalan ini," katanya.

Dia pun mengapresiasi program DSA yang digagas PT Astra International Tbk sebagai wujud kerja sama dengan pihak swasta tersebut. 

"900-an desa yang di-treatment dalam DSA ini sangat berkontribusi terhadap pengembangan desa-desa potensial tapi masih tertinggal," katanya.

Keberhasilan program DSA ini ditandai dengan keberhasilan tiga DSA di Makasar teraebut yang mampu mengekspor produk perikanan senilai Rp1,4 miliar ke Amerika Serikat, minyak nilam senilai Rp4,7 miliar ke India dan Pakistan, dan rumput laut senilai Rp450 juta ke Tiongkok. 

"Project mempercepat peningkatan ekonomi desa. Dari tracing kami, seluruh desa yang mengikuti program ini, ada outcome," katanya.

Bahkan, Syahrul menyatakan, kementerian yang dipimpinnya akan menjadikan program DSA sebagai bagian dari rencana strategis. 

"Dalam rencana strategis 2024, DSA jadi komponen program kementerian. Kami akan mengembangkam program DSA. Dengan kolaborasi ini, akan berdampak cepat," katanya.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman yang turut melepas ekspor tersebut mengapresiasi capaian tersebut. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas peningkatan ekspor yang berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat ini.

"Semoga ke depan terus berkembang, dari ekspor jadi kekuatan ekonomi kita," katanya. 

Chief of Corporate Affairs PT Astra, Riza Deliansyah menambahkan, melalui ekspor perikanan, minyak nilam, dan rumput laut tersebut, pihaknya berharap perekonomian desa bisa terdongkrak, sehingga kemiskinan dan pengangguran di desa dapat diatasi. 

Dia pun berharap, nantinya akan lebih banyak lagi program yang dikolaborasikan dengan pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan.

"Sehingga bisa memberikan kesejahteraan ke masyarakat. Sekarang Ada 930 DSA. Melalui DSA, ada 19.000 lebih tenaga kerja baru. Ada peningkatan pendapatan masyarakat, 88% meningkat. Ada 94 jenis produk unggulan dengan nilai ekspor sudah mencapai Rp22 miliar," pungkasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut