BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat dan Santri Pecinta Kiai menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PPP Jawa Barat di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (2/9/2022).
Aksi unjuk rasa ini sebagai langkah protes terhadap pernyataan Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa yang mengilustrasikan amplop kiai sebagai politik uang.
Pernyataan Suharso tersebut dinilai telah menghina martabat para kiai. Lewat pernyataannya itu, Suharso juga dinilai sebagai penista kyai.
Dalam askinya, para demonstran membentangkan spanduk dan baligho berisi kecaman, termasuk tuntutan terhadap Suharso untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketum PPP, termasuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.
"Kami meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya, Kenapa? karena dia telah menghina kiai," kata orator yang korlap aksi, Galih Bahtiar.
"Kami tidak akan berhenti berjuang dan aksi hingga Suharso yang telah menghina martabat kiai yang menyatakan 'amplop kiai' untuk turun dari jabatannya," sambungnya.
Dalam aksi ini, Galih juga mendesak Majelis PPP untuk melakukan langkah ekstrem dengan memecat Suharso secara tidak hormat. Dia menegaskan, jika Suharso tak kunjung mundur dari jabatannya, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak mencoblos PPP di Pemilu 2024.
"PPP tidak mau kehilangan suara umat, tidak mau kehilangan suara rakyat. Jadi, lebih baik Suharso harus dipaksa mundur oleh para dewan syariah. Suharso yang mengaku belum menerima surat (permintaan mundur) dari para majelis partai, itu kebohongan publik, hanya alasan belaka. Pasalnya, surat dari para majelis sudah beredar di medsos, bahkan di media elektronik," terangnya.
Dalam aksinya itu, massa Aliansi Rakyat dan Santri Pecinta Kiai itu pun menyatakan sikap, sebagai berikut:
1. Mendesak Suharso Monoarfa untuk meminta maaf kepada kiai seluruh Indonesia dan mengundurkan diri sebagai Ketua DPP PPP.
2. Menyerukan kepada para kiai dan santri untuk bersatu melawan Suharso Monoarfa karena telah mencoreng nama baik kiai di Indonesia.
3. Meminta agar Presiden RI Joko Widodo memberhentikan Suharso Monoarfa sebagai menteri di kabinetnya, bahkan harus dipecat.
4. Mendesak Dewan Syariah DPP PPP untuk memecat Suharso Monoarfa.
5 Mendesak agar Suharso Monoarfa segera mundur dari jabatannya dengan sadar diri, karena telah menghina kiai.
Aksi demonstrasi tersebut mendapatkan pengawalan polisi. Meski begitu, aksi berlangsung tertib dan kondusif serta tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitar Kantor PPP Jabar.
Editor : Rizal Fadillah