get app
inews
Aa
Read Next : Antisipasi Erupsi, PVMBG Minta Masyarakat Tak Berada di Kawasan Kawah Gunung Tangkuban Parahu

BPBD KBB Sebut 11 Kecamatan Masuk Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi

Sabtu, 17 September 2022 | 12:42 WIB
header img
BPBD meminta masyarakat di 11 kecamatan dari total 16 kecamatan yang ada di KBB agar mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi dikarenakan sudah masuk musim penghujan. (Foto:Istimewa)

BANDUNG BARAT,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat diminta untuk waspada seiring dengan mulai masuknya musim penghujan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga sudah menginstruksikan agar semua daerah di Jawa Barat siaga 1 dalam menghadapi bencana. 

Menyikapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), meminta masyarakat yang ada di daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan. Apalagi KBB merupakan daerah yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi. 

"Semua daerah di Jawa Barat sudah diinstruksikan supaya siaga 1 memasuki musim penghujan ini. Kami sudah ditindaklanjuti dengan memberikan imbauan masyarakat di daerah rawan bencana supaya waspada terutama saat turun hujan," kata Kepala BPBD KBB, Duddy Prabowo, Sabtu (17/9/2022).

Duddy menyebutkan ada 11 kecamatan di KBB yang masuk kategori daerah rawan bencana. Seperti bencana banjir bandang, angin puting beliung, hingga tanah longsor. Ke-11 kecamatan itu adalah Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah.

Sebagian besar wilayah tersebut memiliki lereng yang cukup terjal. Terutama untuk wilayah di selatan KBB banyak yang tingkat kemiringannya lebih dari 30 derajat karena kondisinya perbukitan dan gunung. Hampir setiap tahun di 11 kecamatan itu selalu terjadi bencana dengan skala kecil hingga besar. 

"Ancaman bencana di musim hujan ini adalah bencana hidrometeorologi, karena ada beberapa kecamatan yang langganan longsor dan banjir," sebutnya. 

Kendati begitu, saat ini pihaknya belum menerapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebab masih menunggu keputusan secara resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sebagai langkah antisipasi pihaknya sudah menyiapkan petugas piket 24 jam serta logistik yang dibutuhkan masyarakat.

"Sejauh ini kami sudah menyiapkan personel dan logistik yang sewaktu-waktu diterjunkan ke lokasi bencana. Jadi kalau terjadi bencana kami bisa cepat merespons untuk melakukan assesment ke lapangan," pungkasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut