BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Cicalengka Dreamland adalah salah satu tempat wisata berkonsep Islami yang berada di kawasan Bandung Timur atau tepatnya berada di daerah Cicalengka.
Adapun alasan tempat wisata ini disebut sebagai wisata Islami karena menghadirkan tema bernuansa Islami seperti spot foto yang berlatar belakang islam seperti pintu neraka dan surga.
Kemudian, ada juga tangga surga hingga api neraka dan dilengkapi dengan ayat-ayat al-Quran sebagai dasar filosofi yang tentunya menjadi sesuatu yang baru di dunia wisata.
Meski berkonsep Islami, namun Cicalengka Dreamland memiliki pemandangan yang indah dan udara yang segar. Pastinya banyak aktivitas bisa dilakukan, dan juga banyak wahana permainan yang dapat menambah kesan bahagia dibarengi dengan pengalaman asyik.
Dilansir dari berbagai sumber, beberapa wahana yang ditawarkan di Cicalengka Dreamland diataranya Flying fox. Di imana flying fox ini merupakan terpanjang di Indonesia dan ketiga di Asean dengan panjang lintasan 720meter.
Selanjutnya ada wahana spot berfoto balon udara terbang, wahana sarang burung, kemudian wahana spot foto, dan playground untuk permainan anak-anak dan berbagai aktivitas wisata lainnya
Sehabis berfoto ria dan bermain dengan wahana yang seru, kamu bisa mencoba bersantai menikmati panorama alam perbukitan, sambil mengisi perut.
Di Cicalengka Dreamland juga menyediakan tempat duduk bersantai untuk para pengunjung. Tidak hanya beragam minuman dan cemilan, tetapi kamu juga bisa memesan makanan berat.
Kamu bisa menyantapnya di tempat yang disediakan dengan melihat pemandangan alam yang indah diselimuti udara yang segar. Tentunya akan menambah nikmatnya hidangan yang kamu pesan.
Waktu yang tepat berkunjung kesini yaitu pada waktu pagi dan sore hari, tidak disarankan pada waktu siang karena sengatan matahari yang menyengat mengingat berada dikawasan berbukit.
Adapun tiket masuk Cicalengka Dreamland ini sebesar Rp30.000 untuk dewasa dan Rp20.000 untuk anak-anak. Untuk lokasinya berada di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Editor : Rizal Fadillah