get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasca Jadi Tersangka, Kondisi Rumah Majikan Penyiksa ART di Bandung Tampak Sepi

Begini Awal Mula Terungkapnya Kasus ART Disekap dan Disiksa Majikan di Bandung Barat

Senin, 31 Oktober 2022 | 10:18 WIB
header img
Ilustrasi penyiksaan ART. (Foto: Ist)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Seorang asisten rumah tangga (ART) menjadi korban penyekapan dan penyiksaan yang diduga dilakukan oleh majikannya yang terjadi di Kompleks Bukit Permata Cimahi, RT 4/22, Blok G I Nomor 29, Desa Cilame, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

ART tersebut diketahui bernama Rohimah (29) yang merupakan warga Desa Panegreunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.

Awalnya, kasus ini terungkap dari sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat saat warga bersama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa mendobrak pintu rumah dengan linggis untuk menyelamatkan ART tersebut.

Masih dalam tayangan video tersebut, terlihat di balik kaca dalam rumah itu tampak Rohimah mengenakan kaus hijau tengah menangis. Kedua matanya pun terlihat lebam hitam diduga akibat pukulan.

Saat dievakuasi oleh petugas dan warga, Rohimah tengah sendirian dengan kondisi rumah terkunci dari luar karena majikannya pergi. Korban pun kemudian diamankan oleh warga sambil memberikan makan.

Kepala Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Aas Mochamad Asor membenarkan dugaan penyekapan dan penyiksaan terhadap ART tersebut terjadi di Desa Cilame, tepatnya di Kompleks Bukit Permata Cimahi, RT 4/22, Blok G I Nomor 29, Desa Cilame, Ngamprah, KBB. 

"Benar ada kejadian itu, sekarang ART sudah diamankan oleh warga dan dipertemukan dengan keluarganya dari Garut," kata Kades Cilame kepada MNC Portal Indonesia (MPI).

Menurut Aas Mochamad Asor, terungkapnya peristiwa ini karena warga di sekitar rumah tersebut curiga karena sering mendengar suara orang menangis. Kemudian saat pemilik rumah tidak ada di rumah, warga melihat ke rumah tersebut dan melihat Rohimah berada di dalam rumah sendirian.

Merasa iba dengan kondisi Rohimah, warga kemudian mendobrak pintu rumah dan membawa nya ke tempat aman.

Berdasarkan pengakuan Rohimah, dia sudah bekerja di rumah tersebut selama enam bulan, namun baru dibayar satu bulan Rp1,5 juta.

Dirinya mengaku kerap dipukuli jika melakukan kesalahan atau dinilai tidak benar dalam bekerja.

"Pengakuannya, kalau salah dalam bekerja sering dipukul pakai centong, ditusuk penitik, atau oleh benda lainnya," ujar Aas Mochamad Asor.

Saat ini, Rohimah sudah dibawa ke Mapolres Cimahi. Rencananya, majikan korban juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

Kades Cilame mengapresiasi langkah warga yang peduli dengan kondisi di lingkungan sekitar dan tidak main hakim sendiri.

"Saya mengapresiasi warga karena responsif dengan penderitaan orang lain dan sadar hukum dengan tidak melakulan main hakim sendiri," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut