BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan membocorkan dua alasan dibalik keputusannya untuk mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Alasan pertamanya adalah dirinya mengaku tidak ingin mengorbankan banyak masyarakat yang sudah menggantungkan hidup di sepakbola melalui kompetisi Liga 1, 2 dan 3.
"Pertama pertimbangan saya untuk KLB adalah, saya tidak ingin mengorbankan Marwah sepakbola dan ekosistemnya, dikompetisi itu ada sumber kehidupan yang sangat banyak, bahkan mungkin ada 120 ribu orang yang menggantungkan hidup, diantaranya pemain, pelatih, official, kit man, UMKM dan sebagainya," ucap Iwan Bule, sapaan akrabnya, Senin (31/10/2022).
Adapun alasan kedua yakni ada pengajuan dari dua delegasi atau voter ke PSSI untuk segera dilakukan KLB. Dua surat tersebut datang dari Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
"Kedua, ada surat masuk dari voter ke PSSI dari Solo dan Surabaya yang menurut ketentuan KLB itu belum memenuhi syarat, karena harus 2/3, tapi saya mengambil langkah untuk (KLB) agar kondusif suasana di tubuh sepakbola Indonesia," katanya.
Merujuk pada statuta PSSI pasal 34 ayat 2 tentang KLB dijelaskan, bahwa Exco PSSI harus menggelar KLB PSSI jika diminta secara tertulis oleh minimal 50 persen anggota PSSI atau 2/3 dari delegasi yang mewakili anggota PSSI.
Jumlah anggota PSSI per Kongres PSSI 2022 adalah 87 voter yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 kesebelasan Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia, dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia.
Artinya, KLB PSSI baru bisa dilakukan jika Exco PSSI menerima permintaan minimal dari 44 anggota PSSI.
"Saya tidak ingin ada pro dan kontra terlalu tajam, sehingga menjadi benturan secara psikologis maupun fisik. Saya tidak mau, oleh karena itu saya lakukan KLB agar betul-betul tidak terjadi apa-apa di lapangan atau diseluruh pemilik suara atau voter," terangnya.
Iwan Bule berharap, dengan dilakukannya KLB ini, pemerintah selaku pemangku kepentingan dapat segera memberikan izin untuk Liga 1, 2, dan 3 kembali bergulir.
"Ini berkaitan salah satu butir rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang mengatakan bahwa pemerintah tidak akan memberikan izin untuk kompetisi apabila tidak dilakukan KLB, itu jadi pertimbangan," katanya.
"Dua poin di atas, menjadi alasan agar ekosistem sepakbola tetap bergulir, agar tidak terjadi benturan baik yang pro dan kontra agar tidak merugikan," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah