BANDUNG BARAT,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak domba ditemukan di wilayah Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Bahkan akibat wabah yang terjadi pada dua pekan lalu tersebut ada enam ekor domba warga yang mati karena terpapar PMK.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, domba tersebut dibeli warga dari luar daerah. Jumlah seluruh domba yang dibeli ada sebanyak 150 ekor dan 6 di antaranya mati terserang PMK.
"Munculnya kasus PMK pada ternak domba ini harus diwaspadai kembali, sebab sebelumnya KBB sudah zero kasus," ucapnya, Selasa (1/11/2022).
Wiwin meminta peternak untuk tetap waspada terhadap serangan PMK karena bisa menular dengan cepat dari udara. Termasuk ketika membeli domba ternak dari luar daerah maka harus berhati-hati dengan mengenali kondisi fisiknya terlebih dahulu, untuk memastikan hewannya sehat.
Terlebih saat ini desa-desa mau membeli domba untuk diternak dari dana ADD (Alokasi Dana Desa). Sehingga disarankan mesti waspada memilih domba yang sehat dan tidak terindikasi PMK. Jangan tergiur karena melihat harganya yang murah, tapi membawa penyakit yang menular ke ternak lain.
"Kalau menemukan kasus serangan PMK silakan laporkan ke call center kami di 0811200762, melalui pesan WhatsApp. Lalu segera ambil tindakan supaya tidak menular ke ternak lainnya," sambungnya.
Sejauh ini, lanjut Wiwin, wabah PMK pada sapi di KBB pada tahun 2022 ini, mematikan 1.389 ekor dari 17.018 ekor yang terpapar dan berhasil disembuhkan 13.267 ekor. Kasusnya pertama kali masuk ke KBB menyerang sapi perah di wilayah Desa Padaasih Kecamatan Cisarua pada Mei 2022.
"Kalau untuk domba yang terpapar pada serangan pertama sepanjang tahun ini 27 ekor dari 17.000 ekor populasi yang ada di KBB. Jika ditambahkan dengan serangan yang baru sebanyak 6 ekor, maka keseluruhan domba mati terserang PMK adalah 33 ekor," sebutnya. (*)
Editor : Abdul Basir