BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 102 kali yang tersebar di 39 titik di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi.
Tak hanya itu, GPM juga akan digelar pada peringatan Hari Pangan Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kiara Artha Park pada Selasa (8/11/2022) mendatang, yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung.
"GPM akan dilakukan secara serentak dengan di 39 titik yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota. Bahkan ini juga akan memecahkan Rekor Muri Gerakan Pangan Murah dengan lokasi terbanyak," kata Kepala DKPP Jabar, M Arifin Soedjayana di Kantor DKPP Jabar, Jumat (11/4/2022).
Arifin mengatakan, nantinya akan ada 11 komoditas strategis ditambah sayuran yang dijual dalam GPM. Menurutnya, harga komoditas yang dijual di GPM nanti akan lebih murah sekitar Rp2.000 hingga Rp5.000.
"Subsidi bisa Rp2000/kg di setiap komoditasnya kami beli dari produsen langsung sehingga harga lebih murah," kata Arifin.
Arifin menyebut, komoditas pangan strategis yang diantaranya terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, tegur, terigu, daging ayam dan daging sapi ditambah produk ikan, sayuran dan buah-buahan itu, setiap titiknya akan dibekali hingga 3,6 ton komoditas.
"Untuk yang 39 titik serentak, kami gelar di 34 samsat di Jabar bekerja sama dengan dinas pangan atau bidang pangan terkait karena kita tahu samsat itu tidak pernah libur dan sering dikunjungi oleh masyarakat banyak," katanya.
Sementara di Kiara Artha Park nanti, pihaknya juga akan menggelar pekan pangan. Tak hanya dengan Pemkot Bandung, kolaborasi pun dilakukan dengan Badan Ketahanan Pangan Nasional dan juga Kodam III Siliwangi.
"Nanti ada penyerahan bantuan pangan nasional ke Pemprov Jabar di antaranya river container 3 unit yang dapat digunakan untuk stok pangan, nanti kalau panen hasilnya bisa disimpan dan dijual kembali kalau harga membaik. Kemudian ada sertifikat prima (tumbuhan) 3, kontrol veteriner (hewan) di pelaku usaha bidang pangan," katanya.
Selain itu, ada bantuan ternak pada masyarakat, pelaksanaan di balai-balai seperti balai ternak sapi potong, sapi perah, kambing domba dan ayam buras di masing-masing balai.
Kemudian, ada Mabar B2SA atau makan benar beragam bergizi seimbang dan aman dan diawali sosialisasi pada anak sekolah SD-SMP di Kota Bandung sebanyak 300 orang siswa dengan memberikan lunch box yang berisi makanan komplit ditambah telur, susu, dan jus, makan bareng dengan tamu VIP.
"Kemudian ada demo masak gastronomi, ada chefnya dan rencana masakan yang akan dimasak itu karedok, bahannya mudah dan Jabar penghasil sayur, khas Jabar. Dibagikan ke masyarakat yang hadir," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DKPP drh Indriantari mengatakan, akan ada lomba masak nasi liwet dan olahan telur oleh pkk kab kota, umum, dan SMK. Mereka akan dinilai oleh juri dari ICA (Indonesian Chef Association).
"Ada talkshow dengan tiga narasumber, mengenal gastronomi seni kuliner dan budaya Jabar, tentang cetak anak bebas stunting, dan stop foodwaate dan food lost," ucapnya.
Pihaknya pun akan memberikan pelatihan pengolahan pangan tahan lama dengan membuat pasta bawang dan cabe. Hal itu guna mengurangi ketergantungan pada sayuran segar yang harganya fluktuatif.
"Nanti juga ada hiburan, doorprize, pameran 80 stand isinya produk pangan. DKPP beri informasi simawas pagi, mana yang surplus dan minus," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah