get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Keterbukaan, Bey Dorong Kabupaten/Kota di Jabar Gunakan Teknologi Blockhain

Tekan Kasus Perundungan, Aplikasi Anti-Bullying Segera Hadir di Jawa Barat

Sabtu, 19 November 2022 | 13:02 WIB
header img
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil segera meluncurkan aplikasi Anti-Bullying. (Foto: Humas Jabar)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Rentetan kejadian kasus perundungan atau bullying membuat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terus melakukan upaya pembenahan. Terlebih, kasus bullying di Jabar dalam setahun terakhir cukup marak dan menyedot perhatian publik.

Berbagai kasus bullying ini viral di media sosial (medsos) lantaran ada yang merekam dan menyebarluaskan. Kemudian, keberanian masyarakat untuk melapor membuat banyak kasus bullying bisa terungkap.

Belum hilang dari ingatan pada Juli 2022, seorang bocah berinisial F harus meregang nyawa usai mengalami peristiwa perundungan. Bocah kelas 5 SD tersebut diduga menjadi korban bullying oleh teman-teman sebayanya.

Mirisnya, korban diduga mengalami depresi berat sebelum meninggal lantaran dipaksa teman-temannya memperkosa kucing. Kejadian tersebut direkam dan videonya disebarluaskan di medsos.

Tak lama berselang, publik kembali dihebohkan dengan kasus bullying yang dilakukan sejumlah remaja berseragam SMA di Cirebon. Peristiwa ini menimpa siswa berkebutuhan khusus.

"TIDAK BOLEH ADA BULLY DI LINGKUNGAN KITA," tulis Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya dengan huruf kapital, Rabu (21/9/2022).

Bukan hanya di Tasikmalaya dan Cirebon saja, kasus bullying ini juga terjadi di berbagai daerah di Jabar. Di Kota Bandung, kasus bullying menjurus pelecehan seksual sesama jenis menimpa anak kelas 6 SD. Sedangkan pelaku merupakan seorang pelajar kelas 1 SMP.

Sementara di Kabupaten Sumedang, seorang pelajar SMP dikeroyok oleh rekannya di salah satu perkebunan. Peristiwa ini pun viral di kalangan netizen.

Jabar Lawan Bullying

Marakanya kasus bullying tersebut membuat Ridwan Kamil dan seluruh pihak melakukan evaluasi. Evaluasi khusus jelas harus dilakukan di dunia pendidikan.

Mantan Wali Kota Bandung itu mengaku akan menghadirkan aplikasi anti-bullying pada tahun ini. Aplikasi itu kini tengah digodok oleh Pemprov Jabar. Jika tidak aral melintang, kata Emil sapaan akrabnya, aplikasi akan diluncurkan dalam waktu dekat.

"Kami di akhir bulan akan meluncurkan aplikasi untuk anti bullying," kata Emil usai melaksanakan kegiatan Siaran Keliling (Sarling) Jabar di SMAN 5 Karawang, Rabu (16/11/2022).

Emil berharap, aplikasi tersebut mampu menjaga keamanan siswa saat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Sekolah menurutnya harus menjadi tempat yang sangat nyaman dan paling dirindukan.

"Mengingatkan yang utama di sekolah tidak boleh ada bullying. Kedua, tidak boleh ada berita bohong yang biasanya hadir karena daya literasi rendah, main percaya saja," ujarnya.

Para siswa nantinya bisa meluapkan keresahan atau melaporkan jika mengalami peristiwa bullying. Emil mengklaim, hal itu dapat menangkal bullying di sekolah.

"Jadi nanti kalau ada anak-anak sekolah pernah merasa dibully, bingung curhat ke guru gak didengar, apalagi curhat ke tekan, jadi dapat lapor (ke aplikasi). Sehingga kami bisa ambil tindakan, jangan menunggu viral dulu," ucapnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil juga sudah menggagas Satuan Tugas (Satgas) Anti Perundungan. Satgas ini pun dihadirkan untuk menangkal kasus bullying di wilayah yang dipimpinnya.

Koordinator Satgas Anti Perundungan Jabar Quick Respons (JQR), Rini Marlina mengatakan, Ridwan Kamil memberikan atensi khusus kasus-kasus bullying di Jabar. Termasuk pembentukan satgas khusus JQR untuk menangani kejadian perundungan.

Rini menegaskan, tugas dari Satgas ini adalah melaksanakan advokasi, edukasi, hingga konseling menyangkut atau berkaitan bullying.

"Program ini lansgung atensi dari bapak Gubernur Ridwan Kamil. Ke depannya, kami juga bersama Disdik Jabar akan melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang juga akan turut melibatkan guru-guru BP (Bimbingan Penyuluhan) se-Jawa Barat," kata Rini, Rabu (28/9/2022).

Seperti diketahui, jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jabar angkanya tak main-main. Berdasarkan Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kemen PPA, jumlah kekersan yang menimpa perempuan dan anak mencapai 1.677 pada 2021 lalu. Sedangkan korban yang menimpa anak jumlahnya sekitar 1.088 korban.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut