SUMEDANG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Salah satu sektor yang tengah digenjot untuk dioptimalkan adalah peningkatan produksi produk ketahanan pangan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian sekaligus membangun kemandirian pangan.
Bukan hanya pada volatile food, dorongan juga terus dilakukan untuk peningkatan produksi produk tanaman hutan seperti kopi. Kopi sendiri menjadi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) unggulan, karena bukan hanya bernilai ekonomis, tapi juga berfungsi konservatif lantaran dapat menahan erosi tanah.
Upaya itu tidak hanya dilakukan secara praktis di lingkungan pertanian, namun juga disiapkan lebih dini di lingkungan pendidikan.
Salah satunya adalah di Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VIII Jawa Barat, yakni Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Tanjungsari Sumedang. Di sana, siswa diajari proses produksi kopi dari hulu ke hilir.
Kepala Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan SMK PPN Tanjungsari Sumedang, Yusi Aita Suhendar mengatakan, siswa setiap tahunnya sejak 2018 diajari bagaimana melakukan produksi kopi yang baik dan benar, dari mulai penyiapan lahan, pembibitan, penanaman hingga pengolahan baik itu roasting dan grinding sampai penjualan produk kopi.
"Pembelajaran itu dari hulu-hilir, mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca-panen, sama pengolahan hingga penjualan dalam bentuk produk, masih seputaran sekolah saja karena masih terbatas," jelasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya