get app
inews
Aa Text
Read Next : Dari Sejarah hingga Renovasi: Kisah Stadion Sidolig yang Tak Lekang Oleh Waktu

Mengenal Sejarah dan Arti Nama Astana Anyar, Tempat Terjadinya Bom Bunuh Diri di Bandung

Kamis, 08 Desember 2022 | 21:26 WIB
header img
Mengenal Sejarah dan Arti Nama Astana Anyar, Tempat Terjadinya Bom Bunuh Diri di Bandung. (Foto: Ilustrasi/RCTI)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Astana Anyar merupakan salah satu dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Nyata, bukan hanya sekedar kecamatan, Astana Anyar memiliki arti nama dan sejarah sejak pemerintahan kolonial Belanda yang menarik untuk diulas.

Astana Anyar diambil dari bahasa Sunda yang berarti kuburan baru. Ya, pemerintah Hindia Belanda menjadikan Astana Anyar sebagai lokasi pemakaman umum baru kala itu, dan melarang warga menguburkan jenazah di depan rumah sebagaimana kebiasaan pribumi.

Sejarah Astana Anyar ikut tertera dalam buku "Wajah Bandoeng Tempo Doeloe" (1985) karya Haryoto Kunto. Kata Astana Anyar muncul ketika pemerintah Belanda sedang membicarakan pembangunan Kota Bandung.

Tentu saja tidak semua wilayah Astana Anyar kuburan. Dulunya, Astana Anyar juga pernah jadi tempat berkumpul para pebisnis atau pedagang. Kemudian terjadi kebakaran yang menghanguskan tempat transaksi. Pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun pasar baru.

Kecamatan Astana Anyar terletak di pusat Kota Bandung. Luas wilayahnya 287,868 hektare, dengan batas meliputi:

- Sebelah Utara : Kecamatan Andir

- Sebelah Selatan: Kecamatan Bojongloa Kidul

- Sebelah Timur : Kecamatan Regol

- Sebelah Barat : Kecamatan Bojongloa Kaler

Mengutip dari laman resmi Pemkot Bandung, Kecamatan Astana Anyar juga dilalui oleh sungai Kali Prasarana perhubungan di wilayah Kecamatan Astanaanyar berupa Citepus, Kali Cikakak dan Kali Ciroyom sepanjang 15 Km.

Komunitas Aleut menceritakan bahwa dahulu Bandung mendapatkan julukan kota kuburan.

Seperti Kawasan Banceuy dulunya merupakan tempat pemakaman warga Tionghoa, Eropa dan Belanda namun dipindahkan ke Kebon Jahe yang sekarang menjadi Ngarai Pajajaran untuk tempat pemakaman warga Eropa dan Belanda, untuk warga Tionghoa dipindahkan ke Babakan Ciamis kemudian pindah lagi ke Cikadut.

Sedangkan untuk warga pribumi dahulu mereka menguburkan jenazah di pekarangan rumah. Hingga akhirnya pemerintah Hindia-Belanda melarang dan menjadikan Sirnaraga dan Astana Anyar sebagai pemakaman umum untuk warga pribumi.

Jika dibayangkan sangat semrawut penempatan kuburan pada zaman dulu. Bahkan komunitas aleut menemukan batu nisan makam orang Belanda yang sekarang dijadikan tempat mencuci.

Baru-baru ini, peristiwa menghebohkan datang dari kawasan Astana Anyar ini. Dimana terjadi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, pada Rabu (7/12/2022) pagi.

Dalam peristiwa itu, sedikitnya ada dua orang tewas akibat bom bunuh diri tersebut, yakni pelaku Agus Sujatno (34) dan seorang polisi bernama Aiptu Sofyan Didu. Dan tujuh polisi lain luka-luka.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut