BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang paling menakutkan di dunia. Terlebih, jika gempa tersebut tercatat dalam magnitudo atau skala kekuatan gempa yang tinggi.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi karena berada di wilayah Pacific Ring of Fire (Cincin Api Pasifik).
Dari beberapa provinsi di Indonesia, Jawa Barat tercatat pernah mengalami kali gempa dahsyat hingga menyebabkan korban jiwa dan bangunan seperti rumah hingga gedung hancur.
Nah, berikut ini 5 gempa bumi paling dahsyat yang pernah terjadi di Jawa Barat, dirangkum dari berbagai sumber:
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung pada 2 September 2009 lalu. Gempa bumi tersebut menyebabkan sekitar 80 persen rumah warga dan fasilitas publik di Desa Pangalengan hancur serta menewaskan 11 orang warganya.
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,3 pada kedalaman 34 km juga mengguncang Tasikmalaya dan sekitarnya. Bahkan, guncangan gempa dirasakan hingga Jakarta, Bandung, dan Cirebon pada 18 Mei 2010 pukul 19.00 WIB.
Sejumlah rumah di Sukabumi dilaporkan mengalami kerusakan ringan maupun berat akibat diguncang gempa, terutama di Sukabumi selatan. Gempa bumi juga dirasakan di Garut, Tasikmalaya, Bandung, hingga ke Jakarta.
Gempa bumi Pengandaran dengan magnitudo 7,7 terjadi pada 17 Juli 2006 pukul 15.19 WIB di lepas pantai Pangandaran, sekitar 220 km. Kekuatan gempa magnitudo 7,7 termasuk moderate dan biasanya tidak mengakibatkan tsunami lebih dari 5 meter.
Namun, dikutip dari The 17 July 2006 Tsunami Earthquake in West Java, tsunami yang terjadi pada hari itu memiliki ketinggian rayapan sekitar 21 meter.
Jumlah pengungsi diperkirakan 43.759 orang dan mengakibatkan 300 orang meninggal dunia, 301 luka berat, 551 luka ringan serta 156 orang hilang.
Gempa tektonik magnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Sukabumi pada Selasa petang 10 Maret 2020 pukul 17.18. 04 WIB dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba.
Akibat gempa bumi tersebut, sebanyak 760 rumah rusak di Sukabumi. Menurut BMKG, gempa Sukabumi kali ini merupakan gempa dengan magnitudo paling kuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat sejak 19 tahun terakhir.
Melihat catatan katalog gempa, gempa kuat dengan pusat di darat terakhir terjadi di Jawa Barat dengan kekuatan magnitudo 5,1 yaitu tepatnya terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001.
Gempa bumi Cianjur terjadi pada tanggal 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. Episenter gempa berada pada koordinat 6,84 LS - 107,05 di kedalaman 11 km dengan magnitudo 5,6.
Akibat gempa tersebut, Kamis (1/12/2022), tercatat korban jiwa sebanyak 329 orang. Namun, Bupati Cianjur, Herman Suherman melaporkan jumlah korban jiwa menyentuh angka 600 orang.
Menurut Herman, lonjakan ini terjadi lantaran terdapat kurang lebih 265 korban jiwa yang tidak dilaporkan oleh pihak keluarga.
"Banyak yang tidak melaporkan anggota keluarganya yang meninggal akibat gempa, setelah dilakukan pendataan ulang jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang," katanya di Cianjur, Senin (12/12/2022).
Dilansir dari akun Instagram Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur pada Rabu (21/11/2022, sebanyak 593 jiwa mengalami luka berat dan 114.683 warga terpaksa mengungsi.
Sementara untuk data kerusakan lainnya, BPBD mencatat 16 kecamatan yang terdiri dari 169 desa terdampak. Setidaknya sebanyak 56.548 rumah dinyatakan rusak dengan rincian 13.633 rumah rusak berat, 16.059 rusak sedang, serta 26.586 rusak ringan.u
Editor : Zhafran Pramoedya