Lukisan alam yang memahat tebing demikian indah dipandang dan memanjakan mata. Dari atas tebing, aliran air terbagi dua dan kembali menyatu di bagian bawah dan tertampung di sebuah kolam dangkal yang mengalir. Kolam ini bisa digunakan untuk bermain bahkan berperahu.
Air terjun yang berjatuhan dari tebing berasal dari Kali Cisanggarung yang mengalir di atasnya. Dari pintu air jembatan kali ini, masyarakat setempat memanfaatkan dan membagi air sungai tersebut untuk mengairi persawahan.
Jika musim kemarau debit air yang mengalir ke air terjun relatif kecil. Sebaliknya, saat musim hujan tiba debit air melimpah dan membuat Curug Batu Templek semakin eksotis. Dari atas curug, tampak pesona Gunung Manglayang menjulang di sebelah timur.
Selain menikmati pesona air terjun, di kawasan Curug Batu Templek kita juga dapat melakukan berbagai aktivitas yang memacu adrenalin. Ada spot panjat tebing di samping air terjun.
Lalu, jembatan gantung sepanjang kurang lebih 50 meter membentang dari tebing air terjun ke tebing batu di sebelah timur. Saat menikmati dan menjajal kedua aktivitas ini, kita akan didampingi pemandu dan harus menggunakan perlengkapan standar keselamatan yang disediakan dan disewakan oleh pengelola.
Udara sejuk khas dataran tinggi menambah betah kala menikmati suasana Curug Batu Templek. Ada tempat duduk-duduk di bawah pohon untuk bersantai, kedai kopi atau berfoto ala zaman batu di sisi bawah curug.
Editor : Rizal Fadillah