BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Ridwan Kamil hingga penghujung 2022 tak kunjung mengumumkan partai politik (parpol) pilihannya. Padahal Gubernur Jawa Barat itu kerap menyampaikan akan segera mengumumkan seragam partai pelabuhannya demi memuluskan ambisi Pilpres 2024.
Sejumlah parpol sempat dikaitkan dengan Ridwan Kamil. Parpol tersebut disebut-sebut akan menjadi kendaraan politik Ridwan Kamil maju ke panggung politik nasional, di antaranya ada Partai Golkar, PAN dan Gerindra.
Namun yang paling santer dari ketiga partai itu adalah Golkar dan PAN. Sebab angin kencang bergabung partai berlambang beringin misalnya berhembus sangat kencang.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu sempat membuka pintu Gedung Sate yang notabene kantor pemerintahannya, digunakan sayap partai Golkar, Kosgoro 1957 Jabar untuk melakukan pelantikan. Ini pertama kalinya Golkar masuk Gedung Sate.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto turut hadir. Emil, sapaan akrabnya, diberikan jaket dan cincin oleh Golkar sebagai tanda 'lamaran'.
Selanjutnya PAN, terakhir kali adalah kehadiran Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan hadir pada peresmian Masjid Al Jabbar. Menteri Perdagangan (Mendag) ini blak-blakan sudah jatuh cinta dengan Ridwan Kamil.
Di momen tersebut Zulhas, sapaan akrabnya, mendoakan Ridwan Kamil (RK) menjadi pemimpin Indonesia ke depan. Sambil tersenyum, Ridwan Kamil menengadahkan tangan untuk mengaamiini doa Zulhas.
Kendati demikian, elektabilitas mantan Wali Kota Bandung ini dalam sejumlah lembaga survei disebut sudah stagnan. Untuk posisi cawapres saja, elektabilitas RK sudah tidak naik signifikan.
Direktur Operasional & Data Strategis Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC), Idil Akbar mengatakan, elektabilitas RK masih cukup baik di Jabar. Hanya saja secara nasional, tingkat keterpilihan RK sudah stagnan di 5 persen ke bawah.
"Ini yang menjadi kurang menarik bagi partai politik untuk mencalonkan RK di kancah politik nasional sebagai capres atau cawapres," kata Idil di Bandung, Senin 19 Desember 2022.
Idil menduga, elektabilitas RK yang merosot disinyalir lantaran belum jelas parpol yang akan dipilihnya. Di lain sisi, sejak jauh hari, RK sering menyampaikan akan segera bergabung ke salah satu parpol.
"Sampai sejauh ini kita belum tahu itu (parpol mana) dan beliau masih belum memutuskan masuk ke partai politik atau tidak," ucap Idil.
Sementara itu, pengamat politik Untirta, Leo Agustino menilai, RK diprediksi tidak akan diusung Golkar untuk Pilpres 2024. Partai yang identik dengan warna kuning ini tetap akan mengusung Ketua Umum mereka, Airlangga Hartarto.
"Terkait kemungkinan diusung partai medioker, partai medioker itu ternyata juga kini sudah mengusung nama lain. Ini menjadi himpitan bagi Ridwan Kamil kalau beliau ingin di level nasional," kata Leo.
"Lebih baik nggak usah main di level nasional, lebih baik main di level provinsi saja," saran Leo.
Editor : Zhafran Pramoedya