BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University menggelar Urban Village 2022, Sabtu (7/1/2023).
Kegiatan tahunan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi khususnya konsentrasi marketing komunikasi ini berisi kampanye budaya Desa Wisata di Jawa Barat.
Kegiatan Urban Village yang berlangsung di halaman telkom university ini, pihak penyelenggara menghadirkan berbagai macam budaya kearifan lokal dari 8 Desa Wisata di Jawa Barat.
Dosen Ilmu Komunikasi dan Bisnis Telkom University Ratih Hasanah mengatakan Urban Village bertujuan membantu memperkenalkan budaya kearifan lokal Jawa Barat yang belum terekspos masyarakat luas.
"Urban Village ini mengusung 8 desa yang kita pilih berdasarkan desa desa itu belum terlalu dikenal masyarakat," katanya, di sela sela kegiatan Urban Village, (Sabtu (7/1/2023).
Ratih Hasanah yang juga Koordinator Urban Village ini berharap, desa-desa yang sudah dilakukan branding dan promosi bisa melakukan kerjasama lanjutan untuk kegiatan kuliah di tahun-tahun selanjutnya.
Sebab, Urban Village salah satu tugas empat mata kuliah yaitu IMC (The Great Marketing Communication), MPR (Marketing Public Relation), Marketing Manajemen, dan Manajemen Brand.
"Mungkin para dosen yang akan melatih mereka membuat produknya secara pengemasan lalu mempromosikan di media sosial, itu bisa kita lanjutkan di semester berikutnya," tandasnya.
Salah satu kebudayaan yang ditampilkan pada Urban Village adalah kearifan lokal Kampung Tajur yang terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.
Tim Nusaena Tajur membuat miniatur Kampung Tajur untuk menggambarkan kondisi dan keunikannya desa wisata tersebut.
"Kami membuat miniatur Kampung Tajur untuk menggambarkan desa tersebut yang menjadi desa wisata yang ada di Jawa Barat," kata Ketua Divisi Public Relation Ilona Pinka Setiawanya.
Dia menjelaskan bahwa Kampung Tajur lebih menonjolkan Homestay yakni berupa rumah adat Julang Lapak. Rumah ini memiliki ciri khas warna hitam dan putih.
"Kami merancang booth yang warna untuk mempresentasikan Rumah Tajur itu sendiri," jelasnya.
Lebih lanjut, Ilona menerangkan, jika timnya membuat permainan yang terinspirasi dari kampung Tajur. Permainan yang dimaksud yakni Mini Tajur, permainan permainan ini merangkai rumah kampung Tajur yang disebut juga Lapak, dengan memakai anyaman.
Kemudian, Finding Aron bora, permainan ini untuk menemukan maskot Tim Nusaena Tajur. Permainan ini juga meresenpratikan dari Kampung Tajur sendiri ada Beras Rogol dan Gula Aren.
Selanjutnya ada Tutunggulan, permainan ini menggunakan alat musik dari Kampung Tajur. Permainan ini dimainkan dengan memukul-mukul menggunakan tongkat.
Terakhir ada Nusaena, permainan ini mengajak audiens untuk menebak Gula Aren yang dihasilkan dari kampung Tajur.
"Dalam booth kami ada beberapa permainan yang bisa menonjolkan bagaimana tinggal di kampung Tajur sendiri seperti ada beberapa permainan seperti Nusaena, Finding Aron Bora, Tutunggulan, mini tajur," tandasnya. (*)
Editor : Abdul Basir