BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Wacana Pemerintah Kabupaten Bandung yang akan merevitalisasi Pasar Banjaran disorot netizen. Sebab mereka teringat dengan apa yang sudah dilakukan Pemkab Bandung terhadap Pasar Soreang.
Kabar revitalisasi Pasar Banjaran disampaikan Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Rabu (11/1/2023) kemarin. Demi memuluskan rancananya, Pemkab Bandung Bandung menggandeng pihak swasta, PT Bangun Niaga Perkasa.
"Hari ini dilaksanakan penandatanganan Keputusan Bupati tentang mitra Bangun Guna Serah (BGS) dan pengarahan persiapan investasi pembangunan Pasar Sehat Banjaran," kata Dadang Supriatna dalam akun Instagram pribadinya @dadangsupriatna
Menurut Dadang, pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pasar. Dadang bahkan meyakini setelah revitalisasi, Pasar Banjaran akan dinikmati oleh semua pedagang, menjadi pasar modern dan andalan warga sekitar.
"Sudah saatnya Pasar Banjaran direvitalisasi. Ini akan mejadikan Pasar Banjaran menjadi pasar sehat dan semakin eksis serta mampu bersaing dengan pasar modern yang kian berkembang," ujar Dadang.
Dadang berharap, revitalisasi Pasar Banjaran yang akan menelang anggaran Rp125 miliar itu bisa menyerap tenaga kerja lokal baru. Nantinya, pasar yang memiliki luas tanah mencapai 1,3 hektare akan dibangun menjadi 3 lantai, satu lantai sekunder dan dua lantai untuk primer.
"Insya Allah pelaksanaan pembangunan Pasar Sehat Banjaran ini akan selesai pada 2024. Sehingga keberadaannya nanti bisa dinikmati oleh semua pedagang, menjadi pasar modern dan andalan warga sekitar," ucap Dadang.
Namun rencana tersebut tentu diiringi sejumlah persoalan yang masih menggelayuti. Masalah tersebut di antaranya terkait kesepakatan harga dan tempat relokasi sementara pedagang.
Saat ini, kata Dadang, ada 1.600 pedagang eksisting di Pasar Banjaran. Jumlah ini belum termasuk PKL yang berada di sekitar terminal.
"Semuanya harus ter-cover dalam satu gedung, sehingga 2024 nanti Pasar Sehat Banjaran sudah bisa diresmikan," tandasnya.
Melihat wacana itu, netizen menanggapi dengan beragam. Ada yang menanggapi dengan positif, bahkan ada pula yang membandingkan dengan pasar yang pernah direvitaliasi Pemkab Bandung.
"Alhamdulillah setelah penantian panjang. Revitalisasi pasar Banjaran bisa jadi awal penataan Banjaran jadi lebih baik. Karena otomatis berimbas pada pengelolaan sampah. Perluasan terminal, penertiban pedagang kaki lima, perbaikan fasilitas publik, trotoar. Pokona berubahna pasar bisa merubah wajah Banjaran teu semrawut deui (tidak semrawut lagi), teu macet (tidak macet). Tinggal pengelolaannya profesional pami tos janten (kalau sudah jadi)" tulis @harieee
Akan tetapi lain halnya dengan dua netizen ini. Mereka membandingan hasil revitalisasi pemerintah di Pasar Soreang. Keberadaannya kini jauh dari apa yang diharapkan. Mulai dari munculnya masalah pengelolaan hingga pasar yang kini sepi pengunjung.
"Pasar Soreang, pasar ikan dll yg udah diremajakan bagus bersih malah sepi pengunjung, karena skrg kebanyakan masyarakat gak mau ribet, pengen yg instan2 beli online lah, beli di pinggir jalan sambil lewat, kayanya masuk k pasar udh mager. Solusinya gmn? Jangan dlu langsung bikin gebrakan "direvitalisasi" Alhamdulillah klo jadi maju, tp klo tambah mundur kaya pasar Soreang dll gmn?" tulis @princessoutdoorbandung
"Punten pa bupati.. ai pasar soreang kmh ieu nasib na.. banyak masalah yg muncul setelah di renovasi, tolong lah di tinjau pak,,dari mulai komoditi yg ga jelas, pedagang byk yg melanggar, tp tidak ada tindakan lanjut dr pt (pengembang) "dan pemda selaku pengawasan. "ngan harita we ungku (awal2) ada tindakan tegas teh, ada penyegelan, penutupan toko dll. gda kelanjutan nya lg. Nihil. Skg mlh semakin kacau pak di pasar soreang. TOLONG lah perhatian nya, sdh hampir 1 tahun,peresmian juga belom, toko mulai pd rusak krna gda pd kosong (blok 1). Pasar blok 2 byk yg melanggar tp gda tindakn tegas nya. Tidak ada konsistensi dr pihak pengembang. MOHON PERHATIAN NYA PAK," tulis @ratna.o.s.rizki
Editor : Zhafran Pramoedya