BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Beragam aksi kejahatan di Kota Bandung semakin marak terjadi belakangan ini.
Mulai dari aksi brutal geng motor, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi aksi kejahatan yang membuat warga Kota Bandung resah dan ketakutan.
Pemeritah Kota Bandung pun melakukan segala upaya untuk mengatasi masalah kejahatan tersebut. Terbaru, Pemkot Bandung akan kembali mengandalkan aplikasi Panic Button.
Ya, aplikasi tersebut telah diluncurkan pada tahun 2015 oleh Walikota Bandung yang saat itu dijabat oleh Ridwan Kamil.
Sekretaris Daerah Pemkot Bandung, Ema Sumarna mengatakan, sampai saat ini aplikasi Panic Button masih beroperasi dan masih dapat digunakan.
"Bisa masih bisa, iya tinggal diunduh saja ada call center dan lain sebagainya. (Untuk responnya) Ya, bahasa umumnya mah secepatnya aja," ucap Ema, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jumat (20/1/2023).
Hanya saja, kata Ema, pemanfaatannya belum optimal di masyarakat.
"Sekarang masih berjalan, tinggal sekarang itu masyarakat kembali atuh familiar dengan itu kan?" ujarnya.
Karena itu, Pemkot Bandung pun akan segera mensosialisasikan kembali tentang penggunaan aplikasi Panic Button. Sebab menurutnya, banyak masyarakat yang belum memanfaatkan aplikasi tersebut.
"Ya itu yang barangkali harus kita optimalkan lagi ya. Kalau saya rasakan, masyarakat kalau sekarang ini belum memanfaatkan. Ya kalau kita terus menyampaikan juga kalau masyarakatnya tidak respon ini juga," tuturnya.
Saat disinggung apakah aplikasi tersebut dapat membantu untuk penanganan aksi kejahatan di Kota Bandung, Ema memastikan hal itu dapat dilakukan.
"Seharusnya bisa," ungkapnya.
Untuk diketahui, aplikasi Panic Button diluncurkan untuk menjadi penanganan pertama saat terjadi kriminalitas. Aplikasi ini akan terkoneksi dengan mobil-mobil patroli polisi yang telah dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System).
Saat pengguna mengetukkan jari beberapa kali di layar ponsel pintarnya, aplikasi ini akan segera aktif terkoneksi dengan server di Bandung Command Center dan langsung menghubungi mobil patroli terdekat. Dengan begitu, polisi akan langsung meluncur ke lokasi dan melakukan penindakan segera.
Saat seluruh sistem sudah terintegrasi, Pemerintah Kota Bandung dan Polrestabes Bandung akan mensosialisasikan lagi kepada masyarakat penggunaan aplikasi Panic Button.
Editor : Rizal Fadillah