get app
inews
Aa Read Next : Ditugaskan Maju Pilkada Jakarta, Politikus Nilai Hanya Ridwan Kamil yang Bisa Imbangi Kekuatan Anies

Incar Kursi Cawapres, Pengamat: RK Nggak Boleh Manuver Aneh-aneh di Golkar

Rabu, 25 Januari 2023 | 10:45 WIB
header img
Ridwan Kamil saat diberikan KTA oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga hartarto. Foto: Twitter/@golkar_id

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Ridwan Kamil diyakini masih mengincar posisi cawapres dengan memilih Golkar sebagai partai politik pilihannya. Hanya saja ada sejumlah syarat yang harus dilakukan orang nomor satu di Jawa Barat ini.

Pengamat politik dari Unpad, Muradi mengatakan, Ridwan Kamil dalam sejumlah survei posisinya ada di urutan keempat atau kelima. Artinya masih ada peluang untuk bisa mengincar kursi nomor dua di republik ini.

"Sebagai kader yang baik dia (RK) nggak boleh manuver aneh-aneh. Bekerja dengan baik dan komunikasi dengan elit-elit politik yang beretika," saran Muradi saat dihubungi, Rabu (25/1/2023).

Menurut Muradi, Gubernur Jabar ini harus ikut aturan main yang ada di Golkar. Setelah masuk partai berlambang pohon beringin tersebut, RK tidak lagi menjadi manusia bebas seperti dulu sebelum berpartai.

"Sandi (Uno) kemaren ditegur, karena dia masih kader Gerindra. Nggak boleh kemana-mana sendirian atas nama pribadi, karena dia elite atau figur dari Gerindra," contoh Muradi.

Selanjutnya, kata Muradi, RK harus fokus menyelesaikan pekerjaannya sebagai Gubernur Jabar hingga masa jabatannya tuntas. Terakhir, RK baru bisa bicara peluang maju di level nasional setelah tidak lagi menjadi pimpin warga Jabar.

"Dia harus berusaha meraih simpati di internal partai Golkar, elite politik internalnya sangat cair dan banyak," ungkap Muradi.

Muradi menilai, suami Atalia Praratya ini perlu langkah yang tidak mudah mencairkan suasana di Golkar. Terlebih target RK masuk Golkar misalnya ingin menjadi cawapres,

"RK harus bisa memberikan keyakinan orang-orang itu untuk bisa kelak tiba-tiba misalnya Airlangga tidak lagi dicalonkan, apa dalam mekanisme munaslub, raker, dia bisa jadi salah satu alternatif yang diusung Golkar baik sebagai nomor satu atau dua," ucapnya.

Disinggung soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dihuni Golkar, PAN dan PPP serta Koalisi Gerindra dan PKB, menurut Muradi, koalisi tersebut masih dinamis. Hingga saat ini belum terlihat figur mana yang akan dicalonkan dari koalisi yang ada tersebut.

"Dinamikanya masih sangat tinggi, masih bisa berubah hingga waktu last minute menjelang pendaftaran September 2023 mendatang," pungkasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut