BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Gonjang-ganjing penjualan Bandara Kertajati ke perusahaan asing masih terus bergulir. Kini isu menyasar terhadap kinerja manajemen dalam mengelola bandara di Majalengka itu.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady mengatakan, penjualan saham ini tidak lepas dari kerja-kerja manjemen Bandara Kertajati. Hingga kini tercatat masih memiliki utang cukup besar ke sindikasi perbankan daerah.
"Apakah penjualan Bandara Kertajati berkaitan dengan penilaian manajemen yang ada tidak mampu mengelola," kata Daddy saat dihubungi, Sabtu (28/1/2023).
Daddy menilai, ketidakamampuan manajemen dalam mengelola bandara terluas kedua di Indonesia tidak menutup kemungkinan bisa terjadi. Sebab operasional yang ada sekarang tidak mampu menopang utang hingga kebutuhan bandara.
"Bisa jadi, ah ini gak mampu manajemen, ngapain aja ini pada," ucap Daddy.
Namun kemungkinan lain yang berimbas pada dilepasnya saham Bandara Kertajati adalah tawaran dari investor. Peluang yang disodorkan investor, kata Daddy membuat para pemegang saham tergiur menjual sebagian saham dari bandara.
"Kita gak tahu deal-deal apa, prasyarat-prasyarat apa yang disampaikan calon investor itu kepada PT BIJB dan join venturenya," tandas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar itu.
Sebelumnya, penjualan saham Bandara Kertajati semakin mengerucut pada satu perusahaan asing. Satu calon pembeli saham Bandara Kertajati ini diketahui merupakan perusahaan asal negara India.
"Kemungkinan mengerucutnya ke India. Tapi ini belum tahu karena masih tahapan negosiasi dan masih melakukan pembicaraan," ujar VP of ICT and Corcomm BIJB Kertajati, Agus Sugeng Widodo, Rabu (25/1/2023).
Editor : Zhafran Pramoedya