get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkot Bandung dan Perguruan Tinggi Kolaborasi untuk Pengelolaan Sampah Mandiri

Pemkot Bandung Targetkan Prevalensi Stunting 14 Persen di Tahun 2023

Jum'at, 03 Februari 2023 | 19:26 WIB
header img
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung, Dewi Kania Sari. (Foto:Istimewa)

Aplikasi ini diharapkan dapat mewujudkan tata kelola data stunting mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis data dan kebijakan, publikasi, sosialisasi, sampai dengan monitoring dan evaluasi.

Selain e-Penting, PKK juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) berupa alat ukur perkembangan dan pertumbuhan anak.

"Kita diberikan antropometri kit sebanyak 358 set. Ini menjadi motivasi bagi kita untuk meningkatkan akurasi dari alat ukur yang dipakai di posyandu-posyandu. Sehingga ada keseragaman dan data yang valid untuk disampaikan,” katanya.

Yunimar mengaku telah mengajukan lagi untuk menambah 300 antropometri. Ia berharap, seluruh posyandu yang ada di Kota Bandung bisa memiliki alat ukur tersebut agar pengukurannya lebih akurat dan seragam.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Persandian dan Aplikasi Diskominfo Kota Bandung, Ayi Mamat Rochmat menjelaskan, e-Penting bisa diakses melalui web dan mobile.

"Hanya kader posyandu yang bisa login lewat aplikasi mobile. Bagi masyarakat umum hanya bisa menggunakan aplikasi ini untuk mengetahui status gizi anaknya. Sedang versi webnya hanya bisa digunakan oleh lurah, camat, puskesmas, dan perangkat daerah terkait,” papar Ayi.

Ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan, seperti video penjelasan mengenai stunting, dashboard pendataan anak, dan data gizi anak.

"Kita sudah ada sosialisasi bimbingan teknis juga ke petugas puskesmas. Data-data pada aplikasi dan web ini terintegrasikan dengan aplikasi pemerintah pusat," katanya

"Sehingga tujuannya mengumpulkan seluruh data stunting di kader kelurahan dan kecamatan melalui satu pintu lewat aplikasi e-Penting," imbuhnya.

Ia berharap, dengan digitalisasi data seperti ini mampu mentransformasi kegiatan pendataan dari manual ke digital.

"Harapannya sampai ibu-ibu PKK di posyandu bisa mengoperasikan aplikasi ini," katanya sambil menjelaskan langkah-langkah penggunaan aplikasi kepada para peserta.

Siti Aisyah, salah satu petugas posyandu mengaku jika aplikasinya mudah digunakan oleh para petugas.

"Alhamdulillah bisa, Pak. Aplikasinya mudah digunakan, keren” ujar Siti.

Ia berharap, dengan adanya aplikasi tersebut bisa membantu para petugas posyandu dalam mencatat dan memvalidasi status gizi anak di wilayah masing-masing. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut