BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Citra selokan di Desa Tanggulun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, beda dari biasanya. Pasalnya, selokan yang biasa dicitrakan negatif disulap jadi wisata konservasi yang inovatif.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, Desa Tanggulun masuk ke dalam Program Kampung Bedas (Bebenah Desa Sejahtera) dengan nama Kampung Bedas Pelita Atlas (Peduli Lingkungan Tanggulun Akhlak Terpuji Lestarikan Alam Sekitar).
"Di dalam (selokan) ada ikan mas, ikan hias maupun ikan nila yang dapat dikonsumsi warga, tentunya juga bermanfaat sebagai upaya menjaga ketahanan pangan masyarakat," kata Dadang seperti dimuat Instagram pribadinya @dadangsupriatna, Senin (13/2/2023).
Menurut Dadang, pakan ikan yang mereka budidaya di selokan berasal dari warga. Ikan diberi makan berupa maggot hasil pengolahan sampah.
Tahun lalu, kata Dadang, Dusun 1 Desa Tanggulun yang meliputi RW 06 mendapat penghargaan Proklim (Program Kampung Iklim) kategori Madya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebagai lokasi tingkat tapak yang dinilai telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Semoga bisa menginspirasi Desa-desa lainnya di Kabupaten Bandung," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanggulun, Jajang Suryana melalui Sekdes Tanggulun, Budi Kolbiana Ansori mengapresiasi dengan adanya perhatian Dadang yang turut meninjau lokasi rintisan wisata konservasi solokan ke wilayahnya.
"Kami atas nama pemerintah Desa Tanggulun mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Bupati Bandung Dadang Supriatna beserta jajarannya yang telah hadir dalam launching rintisan wisata air ini," kata Budi.
Menurut Budi, tujuan dari penanaman ikan di selokan ini yaitu tindak lanjut dari hasil studi tiru di Kali Gajah Wong, Kelurahan Giwangan, Kota Jogjakarta, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola lingkungan.
"Solokan yang tadinya kotor bisa menjadi wisata solokan yang penuh ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi yang juga bermanfaat sebagai ketahanan pangan masyarakat," jelas Budi.
Budi mengatakan, manfaat lainnya yaitu agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke selokan.
Selain pemanfaatan selokan, kata Budi, lahan bantaran yang menjadi jalan inspeksi selokan yang tidak terpakai dimanfaatkan juga dengan ditanami sayuran serta toga (tanaman obat keluarga)
"Kita berharap dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bandung, akademisi, pengusaha dan media sebagai pelengkap dari stakeholder pentahelix," pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya