BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kemacetan di Bandung untuk sementara waktu solusinya adalah dengan cara membiarkan. Solusi sementara ini sifatnya untuk beberapa bulan ke depan dan paling lama satu tahun.
Pengamat transportasi dari ITB, Sony Sulaksono mengatakan, Light Rail Transit (LRT) dibangun tahun ini sangat tidak mungkin dan menghilangkan dengan cepat kemacetan di Bandung. LRT paling cepat dibangun membutuhkan waktu 3 tahun.
"Solusi terdekatnya biarin macet, yaudah gak usah diapa-apain," kata Sony saat dihubungi, Selasa (14/2/2023).
Solusi selanjutnya, kata Sony, angkutan umum yang ada dimaksimalkan. Masyarakat Bandung didorong untuk mulai naik angkutan umum untuk aktivitas sehari-hari.
"Misalnya kemacetan ini disebabkan karena setting lampu lalu lintasnya kelamaan, biarin. Yang penting angkot tidak terjebak macet di setting lampu lalu lintas," ujar Sony.
Sony menjelaskan, cara untuk angkutan umum itu tidak terjebak di lampu lalu lintas adalah menggunakan sistem teknologi. Bagaimana caranya ketika angkutan umum lewat lampu lalu lintasnya bisa berubah menjadi warna hijau.
Alasan Sony mengusulkan itu lantaran Bandung memiliki semuanya. Di mana angkutan umum yang tersedia yakni bus, angkot dan sebagainya.
"Integrasikan itu, dan itu tidak membutuhkan biaya banyak. Semua sudah ada tinggal diintegrasikan layanannya," ucap Sony.
Selain itu, masyarakat juga mulai didorong untuk berjalan jarak pendek. Untuk kebutuhan jarak dekat tidak perlu menggunakan kendaraan roda dua melainkan jalan kaki.
Namun hal itu harus ditunjang dengan kualitas jalur pedestrian yang bagus. Bagi Sony, hal itu tidak mahal dan bisa dilakukan dalam beberapa bulan pembangunan.
"Jadi biarin aja macet, tapi yang lainnya kita dorong. Kita tonjolkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung, Khairul Rijal mengungkapkan, penyebab utama lalu lintas di Kota Bandung sering macet, yakni jumlah kendaraan nyaris sama dengan penduduk.
Menurut Rijal, saat ini jumlah penduduk di Kota Bandung sebanyak 2,4 juta orang, sementara total populasi kendaraannya, ada 2,2 juta unit. Artinya hampir tiap satu orang di Bandung mempunyai satu kendaraan bermotor.
"Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta unit, dengan 1,7 juta motor dan mobil 500.000-an, nyaris satu banding satu dengan jumlah masyarakat," kata Rijal.
Editor : Zhafran Pramoedya