BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Fraksi PDIP DPRD Jabar terus berkomitmen menolak kedatangan Timnas Israel pada ajang piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebagaimana diketahui Indonesia telah resmi dicoret sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 berdasarkan keputusan FIFA.
Penolakan Fraksi PDIP DPRD Jabar ini secara prinsipil melihat dari pemerintah Indonesia sejak Soekarno berpedoman pada Pembukaan UUD 1945. Bahwa penjajahan di muka bumi dalam segala bentuk dan manifestasinya harus dilawan dan ditentang.
"Intinya untuk isu ini, PDIP tegas bahwa ini adalah amanat Bung Karno bahwa penjajahan tidak boleh ada di muka bumi ini," ucap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, usai pertemuan.Forum Ulama, Tokoh dan Advokat Jawa Barat, Kamis (30/3/2023).
Muhammad Jaenudin mengatakan kekerasan terhadap rakyat Palestina yang dilakukan tentara Israel hingga saat ini khususnya di Bulan Ramadhan masih terus terjadi.
Maka dari itu, penolakan in juga salah satu bentuk solidaritas pihaknya terhadap kondisi terkini yang menimpa rakyat palestina.
"Kemarin kita baca di media indonesia. bahwa masuk 1 ramadhan pun banyak rakyat palestina yang terbunuh oleh tentara israel. Ini penolakan bentuk solidaritas kami dan bentuk sikap kami Fraksi PDIP Jawa Barat untuk bersikap seperti itu," tandasnya.
Penolakan ini pun mendapatkan dukungan dari Forum Ulama, Tokoh dan Advokat Jawa Barat.
Koordinator Forum Forum Ulama, Tokoh dan Advokat Jawa Barat Hakim Abdurrahman mengatakan bukan hanya mendukung akan tetapi meminta PDIP untuk proaktif menyampaikan kepada pemerintah bahwasanya mempunyai peran dalam menyelesaikan penjajahan palestina.
Sisi lain, lanjut Hakim, masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat yang mayoritas muslim, punya ikatan bukan sekadar perasaan tapi pikiran, aqidah Islam.
"Kita sama-sama memahami bahwa Israel ini adalah penjajah dan memang sejak dulu kita Indonesia tidak pernah menjalin hubungan diplomatik," bebernya.
"Satu nyawa saja saudara-saudara kita semua di Palestina itu terluka bahkan kemudian banyak sekali terjadi pembunuhan oleh Israel maka kita harus bergerak, untuk menyampaikan bahwa ini adalah sesuatu yang bertentangan dengan kemanusiaan," ungkapnya.
Hakim Abdurrahman menegaskan sesuatu yang berkaitan dengan politik termasuk olahraga harus menjadi perhatian demi kemaslahatan umat.
"Kalau kami berpikir olahraga ini tidak bisa dipisahkan dari politik dan memang sudah tepat kita memberikan perhatian bahwa semua termasuk olahraga tidak dipisahkan dari politik," tandasnya. (*)
Editor : Abdul Basir