"Indeks harga konsumen (IHK) yaitu 0,32 persen dan 4,17 persen untuk year on year (YoY) dan merupakan inflasi yang terendah di Jawa barat. Kemudian penyumbang inflasi terbesar di Kota Bandung masih di kebutuhan komoditas daging ayam ras dengan bobot sebesar 0,03 persen," urai Tubagus.
Tubagus berpendapat, angka itu masih tinggi karena kurangnya pasokan dari para peternak pada saat libur Lebaran. Sehingga menghambat kelancaran distribusi pengiriman pasokan pangan ke Kota Bandung.
Tak hanya itu, lanjut dia, dalam menghadapi fenomena El Nino dan pasca pencabutan status Covid-19 oleh WHO diperlukan juga strategi yang bisa diimplementasikan oleh TPID untuk menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Kota Bandung.
"Peran aktif TPID dan sinergitas pengurusnya di Kota Bandung ini diharapkan mampu menjaga tren inflasi yang saat ini sudah membaik di kota Bandung," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya