get app
inews
Aa Read Next : Penumpang Whoosh Akan Diperiksa Tiket Secara Acak oleh Petugas, Ini Tujuannya

Amankan Uji Fungsi KCJB, Polda Jabar Tempatkan 267 Personel di Lokasi Rawan

Kamis, 25 Mei 2023 | 13:15 WIB
header img
Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). (Foto:dok/MPI)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Polda Jabar menurunkan 267 personel kepolisian untuk melakukan pengamanan hingga sosialiasi di beberapa titik lokasi rawan sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Ratusan personel tersebut terdiri dari 53 personel Polrestabes Bandung, 50 personel Polresta Bandung, 50 personel Polres Cimahi, 54 personel Polres Purwakarta, dan 60 personel Polres Karawang.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, hal ini untuk mengantisipasi adanya tindakan kriminal hingga kegiatan sehari-hari masyarakat yang dinilai dapat berdampak pada uji fungsi atau operasional KCJB.

Menurutnya, di sepanjang jalur KCJB ini merupakan fasilitas dengan kecepatan tinggi yang rentan dan mempunyai kerawanan ketika ada kontak langsung dan dapat mengakibatkan kecelakan.

"Fasilitas kecepatan tinggi itu sangat rentan apabila ada masyarakat yang ada di sekitarnya kalau ada kontak langsung dengan kereta cepat itu," ucap Ibrahim saat dihubungi, Kamis (25/5/2023).

Ditambah lagi, adanya listrik bertegangan tinggi pun sangat rawan bagi masyarakat di sekitar jalur KCJB. 

"Kerawanan ini apabila tertuju pada kereta cepat itu bahaya bagi kereta. Maka dikawal agar tak timbul kecelakaan, kebayang kalau kecelakan ada penumpang diatasnya bakal kejadian spektakuler," ungkapnya

Oleh karena itu, Ibrahim mengimbau kesadaran masyarakat untuk tidak mendekati sekitar jalur kereta cepat, dan menjaga fasilitas tersebut secara bersama-sama.

"Diharapkan masyarakat ada kesadaran dengan menjaga fasilitas umum yang ada ini," imbuhnya.

Terakit temuan kolam ikan lele di kolong jembatan jalur KCJB, Ibrahim mengaku tak mengetahui dengan jelas sejak kapan adanya kolam lele tersebut. Namun diduga sebelum adanya patroli yang dilakukan kepolisian, kolam lele itu sudah ada di lokasi tersebut.

"Kemungkinan sebelumnya udah ada (kolam lele), makanya kita pindahkan (menjauh dari jalur KCJB)," sebutnya.

Petugas yang melakukan sosialisasi dan pemantauan kemudian membantu memindahkan kolam ikan lele di wilayah mengger tersebut menjauh dari lokasi jalur. 

"Kolam lele itu dipindahkan rame-rame sama petugas," ujarnya.

Kemudian, dari hasil survey yang dilakukan petugas, ditemukan beberapa pemukiman yang dinilai dekat dengan jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). 

Menurut Ibrahami, pemukiman itu jadi titik rawan, lantaran banyaknya kegiatan masyarakat sekitar yang dapat berdampak bagi masyarakat itu sendiri dan operasional kereta cepat.

"Tembok pemukiman dengan rel ini ada di beberapa tempat dan ini rawan sendiri. Sosialisasi dan himbauan ini harus di maksimalkan sehingga kondisi itu bisa betul difasilitasi agar tidak timbul dampak," jelasnya.

Dekatnya pemukiman di sepanjang rel ini berkaitan dengan aktivitas sehari masyarakat sekitar, seperti hal kegiatan para pemuda dan anak-anak di sekitar jalur yang dapat berdampak pada jalanya uji coba hingga operasional KCJB. 

Ibrahim mencontohkan, adanya area kosong di sekitar jalur rel kereta yang di manfaatkan anak-anak sekitar untuk bermain layangan hingga adanya tindakan usil yang dilakukan warga seperti melempar sesuatu kedalam jalur. 

"Ada yang usil melempar sesuatu ke dalam jalur, kemudian kondisi disana ada listrik tekanan tinggi, ada pohon yang mendekat (jalur) dan peralatan yang sempat jatuh ke dalam. Dan ini ada area kosong terlewati seperti pemukiman itu daerah rentan anak maen layangan juga," terangnya.

Banyaknya layangan ini dapat mengganggu kabel listrik bertegangan tinggi di sekitar jalur kereta. Pasalnya, layangan yang mengenai kabel listrik dapat terbakar, dan benang layangan membahayakan bagi pengguna moda transportasi lainnya.

Untuk itu, spanduk larangan pun dipasang di beberapa lokasi yang menjadi titik rawan bermain layangan.

Dengan adanya sosialisasi ini, kata Ibrahami, diharapkan dapat menekan aktivitas tersebut sehingga mengantisipasi dampak buruk yang terjadi baik bagi operasional kereta maupun bagi masyarakat itu sendiri. 

"Ya dengan sosialisasi ini diharapkan mereka sadar dengan kondisi yang ada," harapnya. 

Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk beraktivitas di jalur KCJB, seperti melempar benda asing, bermain balon udara di sekitar jalur KCJB, masuk ke dalam jalur rel, terowongan dan jembatan KCJB serta masuk ke area-area terlarang lainnya.

"Semua larangan ini dimaksudkan untuk memastikan keselamatan masyarakat yang berada di sepanjang jalur dan keamanan operasional kereta spi cepat," katanya.

Ibrahim mengungkapkan, bahwa pihak kepolisian juga menerima laporan adanya tindakan pencurian dalam hal ini mencuri baut, kabel, tembaga dan lainnya. 

"Beberapa waktu lalu sebelum dilaksanakan pengamanan ada beberapa laporan (pencurian), namun sudah ditindak lanjuti dan sudah diproses hukum," ungkapnya.

Namun, pihaknya tak memegang data pasti berapa laporan pencurian di sepanjang jalur kereta di wilayah Polda Jabar.

"Datanya saya belum pegang, tapi pernah ada kejadian dan sudah ditindak lanjuti," ujarnya.

Meski pencurian baut, kabel hingga tembaga di sepanjang jalur rel ini sifatnya kecil, namun kepolisian sangat mewaspadai hal tersebut. Pasalnya, hal kecil tersebut dapat berdampak besar dan berbahaya sehingga berpotensi kecelakaan kereta.

Guna mengantisipasi hal itu, ratusan personil kepolisian dari Shabara, Brimob, hingga Binmas melakukan patroli pengamanan hingga sosialisasi di beberapa titik rawan di sepanjang jalur KCJB di wilayah Polda Jabar.

Petugas akan berjaga selama 24 jam dengan menggunakan pola shifting melakukan pengamanan bersifat preemtif, sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat sekitar jalur. 

"Alhamdulilah ada respon dari masyarakat, kita coba terus pantau sehingga minimal (kejadian)," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut