BOGOR, iNewsBandungRaya.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali manambah daftar catatan realisasi janji kampanye jelang masa akhir jabatannya. Terbaru adalah membangun jalur khusus tambang di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Namun dalam prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Ridwan Kamil menceritakan, proses membangun jalur khusus tambang tidak semudah membangun jalan biasa.
Menurut Emil, sapaannya, pihaknya harus memastikan pembangunan jalur khusus tersebut mesti mempunyai payung hukum agar tidak melanggar aturan.
“Berita yang sangat ditunggu-tunggu warga Kabupaten Bogor, Parung Panjang, Cigudeg sampai Rumpin. Bahwa jalan tol khusus tambang sudah dimulai sebenarnya, tapi hari ini diupacarakan. Sudah 11,5 kilometer terbebaskan dan mayoritas jalannya sudah terbentuk,” kata Emil dikutip dari video Humas Jabar, Senin (29/5/2023).
Emil memaparkan, proses panjang harus ditempuh karena pembangunan jalan yang dibiayai pihak swasta dan akan dikelola secara terpadu oleh BUMD PT Jasa Sarana ini merupakan inovasi baru.
“Jalur itu berbayar, inovasi dimulai dari regulasi dulu, jadi tidak sesederhana kata-kata. Sampai Menteri ESDM mengeluarkan Peraturan Menteri khusus untuk jalur ini,” papar orang nomor satu di Jabar itu.
Selain itu, pihaknya juga memproses perizinan dari Pemkab Bogor dan menuntaskan dokumen Amdal. Diharapkan pembangunan jalur khusus ini akan selesai dalam waktu satu tahun ke depan.
“Insyaallah akan beroperasi melewati 12 jembatan, akan ada exit dan entry-nya 8 titik, jadi jalur truk itu tidak terlalu banyak muter bikin macet,” jelas Emil.
Apabila jalan ini selesai, mantan Wali Kota Bandung ini memastikan tidak akan terjadi lagi percampuran lalu lintas kendaraan tambang dan kendaraan warga yang menyebabkan banyak kerugian dari sisi materil dan nyawa.
“Si jalur umum akan kita aspal, akan dianggarkan, tapi dikerjakan setelah jalur tambang beres, karena kalau saya aspal sekarang truk besarnya masih berada di sana nanti rusak lagi. Jadi saya mohon warga bersabar satu tahun,” tutur Emil.
Dikatakan Emil, jalur khusus tambang akan segera terwujud sehingga masyarakat bisa tenang, pebisnis tetap beroperasi dengan nyaman dan hasil tambang dari wilayah tersebut akan tetap menjadi sumber yang dibutuhkan bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Selain jalur khusus tambang, ada jalan akses sepanjang 5 kilometer yang akan dibangun Pemerintah Provinsi dengan mekanisme bantuan keuangan pada Pemkab Bogor. “Tolong himbau semua elemen masyarakat untuk mendukung dan menjaga kondusifitasnya,” ucapnya.
Pembebasan lahan sendiri saat ini sudah mencapai 85 persen. Menurutnya pembangunan jalan ini merupakan realisasi dari janji politiknya pada warga Parung Panjang.
“Janji itu tidak seindah yang diomongkan, besok harus beres, tapi nanti melanggar ini-itu, saya sabar saja,” katanya.
Rencananya jika jalan khusus ini selesai dibangun, maka pengelolaan jalur khusus akan diberlakukan seperti jalan tol. “Ini tidak pakai dana negara, kita berperan mempermudah ini. Saya akan mengatur regulasinya, supaya seimbang anggaran dan urusan bisnis dan urusan lingkungan sosial,” tuturnya.
Pengelolaan jalan akan berupa gabungan antara swasta dan BUMD PT Jasa Sarana. “Jasa Sarana dan swasta akan dicari pola pengelolaan paling baik, tetap akan ada kontrol dari pemerintah provinsi melalui BUMD provinsi,” pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya