KOREA, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meminta Pemkab Sumedang untuk membantu menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di kabupaten/kota se-Jabar.
Hal itu disampaikan Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja disela-sela kegiatan Digital Capacity Building Program for Civil Servant of West Java Province di Kampus Local Government Officials Development Institute (LOGODI) Korea, Kamis (1/6/2023).
"Saya minta Kabupaten Sumedang yang sudah one step ahead dalam SPBE, membantu Pemprov memberikan pendampingan melalui Digital Services Living Lab. Mereka kita pacu untuk melakukan akselerasi penerapan SPBE dan transformasi digital di daerahnya masing-masing," ucap Setiawan.
Setiawan mengatakan, transformasi digital dalam pemerintahan di era Society 5.0 (bahkan di Korea sudah memasuki Society 6.0) merupakan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta mengoptimalkan efektivtas dan efisiensi birokrasi pemerintahan.
Ia menambahkan, paradigma society 5.0 adalah citizen/human centric, yakni mengutamakan kepentingan warga masyarakat.
"Transformasi digital melalui penerapan SPBE hanya alat dan media saja. Tujuan utamanya adalah warga masyarakat, bagaimana pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan lebih cepat (faster), lebih murah (cheaper) dan lebih baik better)," jelasnya.
Setiawan pun berharap, dengan bergeraknya kabupaten/kota, Indeks SPBE Jabar bisa menembus 3,5 dan akan menjadi leverage bagi peningkatan Indeks SPBE Nasional menuju Indonesia World Class Government.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman menyambut baik penugasan sekaligus tantangan dari Pemprov Jabar tersebut.
"Kami jawab tantangan Pak Sekda Jabar dengan menyiapkan tim coaching yang siap memberikan pendampingan kepada 7 Kabupaten/Kota Piloting," kata Herman.
Seperti diketahui, Pemkab Sumedang sudah membangun Digital Services Living Lab, sebuah platform digital untuk pembelajaran dan replikasi penerapan SPBE.
"Teman-teman kabupaten/kota akan kami minta gabung di Digital Services Living Lab. Nanti mereka bisa saling belajar, saling adaptasi dan saling adopsi dalam transformasi digital. Dalam praktikya nanti akan kami dampingi," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah