SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang menerima sebanyak 2.000 dosis vaksin Lumpy Skin Disease (LSD). Nantinya, vaksin ini digunakan untuk mengantisipasi dan pencegahan LSD di wilayah Sumedang.
Tim Kesehatan Hewan Diskanak Sumedang, drh Lia Indrawati mengaku, jumlah vaksin LSD tersebut masih jauh dari kata cukup. Sebab, populasi sapi di Sumedang saat ini total ada sekitar 32.000 lebih.
"Vaksin LSD ini masih terbatas sehingga pendistribusian dari pusat ke daerah masih sedikit," ucap Lia, dikutip Senin (12/6/2023).
Menurut Lia, pihaknya kini telah mendistribusikan vaksin tersebut ke setiap UPTD. Namun, karena jumlahnya masih terbatas maka prioritas untuk sapi usia muda dan sapi betina.
"Untuk pemberian vaksin baru akan dilaksanakan pasca Idul Adha, karena meskipun prioritas sapi muda dan betina, kami khawatir pemilik sapi jantan pun ingin mendapatkan vaksinasi dan bisa bahaya kalau sapi jantan yang telah divaksin dijadikan hewan kurban saat ini," jelasnya.
Lia mengatakan, masa residu dari vaksin LSD ini adalah 21 hari. Jika langsung diaplikasikan, maka ketika sapi dipotong saat Idul Adha, maka masa residu vaksinnya belum habis dan ini bisa membahayakan ketika dagingnya di konsumsi.
Sementara, daging aman dikonsumsi ketika sudah lewat 21 hari atau di hari ke 22 pasca pelaksanaan vaksinasi.
"Sehingga untuk keamanan kami putuskan aplikasi vaksin LSD dilaksanakan pasca Idul Adha," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah