BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Belakangan ini kasus rabies pada manusia menjadi perbicangan hangat di media sosial.
Tak sedikit foto maupun video yang memperlihatkan korban dengan gejala rabies takut terhadap air. Bahkan, beberapa diantaranya tampak kejang dan mengamuk saat diberi air.
Diketahui, takut air atau hidrofobia adalah salah satu gejala rabies yang membuat pengidapnya sulit disembuhkan.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemkes), rabies sendiri merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies.
"Rabies adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies," tulis keterangan Kemkes, dikutip Senin (19/6/2023).
Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Di Indonesia rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat.
"Hewan yang berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies," ungkapnya.
Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 - 12 minggu. Setelah masa inkubasi, orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan.
"Kemudian merasakan sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih," terangnya.
Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.
Ada beberapa cara penanganan luka gigitan hewan penularan rabies pada manusia. Diantaranya dengan mencuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit lalu diberikan antiseptic.
Setelah itu, segera dibawa ke rumah sakit untuk kembali dilakukan pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR), penanganan luka sesegera mungkin efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian.
Tindakan-tindakan pencegahan terinfeksi virus rabies adalah dengan mengurangi faktor-faktor risiko dengan cara:
1. Melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan.
2. Mendapatkan vaksin rabies untuk diri sendiri.
3. Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi memiliki virus rabies.
4. Menjaga hewan peliharaan agar tidak berinteraksi dengan hewan liar atau asing.
5. Melaporkan ke petugas kesehatan apabila menemui seseorang atau hewan yang mempunyai gejala rabies.
6. Cegah hewan-hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies masuk kedalam rumah.
Editor : Rizal Fadillah