4 Wisata Religi Bersejarah di Karawang, Cocok Dikunjungi Saat Liburan Tahun Baru Islam

KARAWANG, iNewsBandungRaya.id - Banyak kegiatan untuk mengisi waktu liburan tahun baru Islam 2023 ini. Salah satunya adalah dengan mengunjungi tempat wisata religi.
Salah satu tempat wisata religi yang cocok Anda dan keluarga kunjungi ada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Terdapat sederet tempat wisata religi di Karawang yang kaya akan sejarah tentang perjuangan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam.
Penasaran? Berikut ini 4 rekomendasi wisata religi di Karawang yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Makam Para Bupati
Kompleks Makam Para Bupati di Manggung Jaya menuturkan jejak dinamika politik di masa lalu saat Mataram, Sumedang Larang, Banten dan Kompeni bersaing memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.
Pada masa itu, Karawang menjadi garis depan pertarungannya. Para Bupati Karawang memainkan peranan yang sangat penting dalam setiap fase sejarah perjuangan sehingga kedudukan para bupati tersebut mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat lokal.
Para Bupati Karawang periode awal di makamkan di Manggung, sebuah desa yang berjarak 40 KM dari pusat kota.
2. Masjid Agung Karawang
Berdiri di bekas pusat kota kuno bernama Pura Dalem, Masjid Agung Karawang mengabarkan jejak penyebaran Islam di Tanah Sunda pada masa lalu.
Masjid yang didirikan oleh Syeh Quro, seorang penyebar Islam dari Champa pada tahun 1418 itu menjadi ikon kebanggaan masyarakat Karawang akan sejarahnya yang panjang.
Dari tampilan fisik, arsitektur masjid sudah mengalami banyak perubahan. Pada awalnya, bangunan masjid tak lebih dari sebuah surau kecil dari kayu gaharu dengan atap berbentuk limas tunggal.
Seiring perkembangan, perubahanpun dilakukan secara besar-besaran dimasa Bupati Karawang pertama Singaperbangsa tahun 1633, dan pemugaran kedua di masa bupati Sumarno Suradi tahun 1950, sehingga bentuk masjid menjadi seperti yang sekarang kita saksikan.
Tingginya nilai historis Masjid Agung dan ketokohan Syeh Quro membuat masjid ini banyak dikunjungi peziarah, yang datang sekadar mengingat sejarah penyebaran Islam di masa lalu, ataupun menikmati suasana damai di lingkungan mas jid dan melakukan ibadah di dalamnya.
3. Makam Bagus Jabin
Di Cikampek terdapat makam seorang ulama, pejuang yang sangat dihormati oleh masyarakat lokal dan didatangi banyak peziarah, yakni Makam Bagus Jabin.
Dia adalah anggota keluarga Kasepuhan Cirebon yang melakukan perlawanan pada penjajah Belanda tahun 1809 1816.
Saat mengalami kekalahan melawan Belanda dalam pertempuran Bantarjati, Bagus Jabin pergi meninggalkan wilayah Cirebon hingga tiba di Cikampek dan menyebarkan ajaran Islam hingga wafatnya.
4. Makam Syeh Quro
Tidak hanya masjid buatannya yang ramai dikunjungi masyarakat, tapi makam sang pendiri, Syeh Hasanudin atau lebih populer dengan sebutan Syeh Quro juga tak kalah ramai dikunjungi para peziarah.
Makam yang berada di Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang ini bahkan sudah menjadi tujuan wisata spiritual bagi banyak orang dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Makam yang ditetapkan oleh keluarga Kasepuhan Cirebon tersebut kemudian menginspirasi masyarakat untuk mengadakan kegia tan rutin dzikir bersama di sana yang dikenal dengan istilah Saptuan.
Editor : Rizal Fadillah