get app
inews
Aa Read Next : Penerima KIP Kuliah Berperilaku Hedon, Ledia Hanifa Dorong Adanya Monitoring dan Evaluasi

Kritik PPDB 2023, Ledia Hanifa: Pendidikan di Indonesia Gagal

Jum'at, 21 Juli 2023 | 10:35 WIB
header img
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah mencap pendidikan Indonesia gagal. Foto: Dep/nr

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Komisi X DPR RI mengritik permasalahan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang terus berulang setiap tahun. Imbasnya pendidikan di Indonesia yang selama ini berjalan dicap gagal.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, masalah PPDB dari tahun ke tahun selalu sama. Pasalnya, pendidikan yang didapat kebanyakan diperoleh dengan cara tidak baik alias ilegal.

"Saya merasa, ternyata pendidikan di Indonesia gagal. Kenapa? Karena ini adalah pendidikan, semua menginginkan mendapatkan pendidikan yang baik, tapi tidak menggunakan proses yang mendidik," kata Ledia saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI dengan Sekjen Kemendikbudristek seperti dikutip dari kanal YouTube Komisi X DPR RI Channel, Rabu (19/7/2023).

Ledia menjelaskan, cara ilegal yang dimaksud dalam PPDB adalah berbohong atau memalsukan apapun dokumen. Secara tidak langsung, orangtua telah mengajarkan boleh cara apapun termasuk yang ilegal dilakukan, asalkan dapat pendidikan terbaik.

"Kalau dalam bahasa agama gak akan berkah ilmunya," ujar Ledia.

Tak hanya itu, Ledia juga heran dengan adanya oknum pendidikan yang seolah tutup mata dengan praktik-praktik ilegal. Begitu juga sikap yang ditunjukan oleh oknum pengelola pendidikan dan aparat penegak hukum (APH).

"Kok ada yah pendidik yang menghalalkan cara begitu juga. Kan gak bener juga. Kemudian ada oknum dari pengelola pendidikan yang juga membenarkan. Kok ada aparat penegak hukum yang membenarkan," herannya.

"Berarti kan itu dari dulu-dulu yah kayanya. Boleh dikatakan gagal pendidikan kita," imbuhnya.

Imbas dari praktik-praktik ilegal dalam PPDB, lanjut Ledia, membuat orang Indonesia jadi tidak menghargai proses. Oleh karenanya penyelenggara harus merapihkan manajemen agar orang akhirnya tidak mengambil jalan pintas.

"Karena ternyata kalau mengikuti sistem jadi susah, jadi gak bener. Artinya ada dua sisi," ujarnya.

Mengutip perkataan Imam Syafii, kata Ledia, lebih mudah bagi Anda bersangka baik pada orang lain, daripada membuat orang lain berprasangka baik pada Anda.

Ledia mengartikan, untuk membangun prasangka baik maka harus membangun sebuah lingkungan yang sistemnya baik. Sehingga orang lain akhirnya berprasangka baik.

"Kalau kita bersangka baik pada orang, prosesnya ada pada diri kita. Bukankah pendidikan semestinya begini," ucapnya.

Anggota dewan dari Dapil Bandung-Cimahi ini menuturkan, pemerintah harus menyiapkan satu ekosistem yang anak tersebut merasakan kebaikan dari hasil pendidikan. Nantinya anak tersebut tidak pernah terpapar dengan sesuatu yang negatif dan mencederai pendidikan.

"Ini persoalan yang menurut saya mau diganti sistem seperti apa saja gak akan bener," ucapnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut