BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Sebanyak 43 anak yang berasal dari delapan desa di Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengikuti program khitanan massal gratis yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), KBB, Rabu (9/8/2023).
Kegiatan yang digelar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Mukhtariyah, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, merupakan kegiatan rutin tahunan Baznas KBB yang sempat terhenti dua tahun akibat pandemi COVID-19. Untuk tahun ini kegiatan digabung dengan acara Gebyar Muharam, Tabligh Akbar, Dzikir, Sholawat, sekaligus untuk menyambut HUT ke-78 Republik Indonesia.
"Anak yang dikhitan mereka yang berusia di bawah 10 tahun dan berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu. Ternyata antusias warga untuk meng-khitan anak mereka sangat tinggi," kata Wakil Ketua 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, KBB, Saiful Rahman saat ditemui di lokasi usai kegiatan.
Pihaknya terpaksa harus membatasi jumlah anak yang akan dikhitan karena keterbatasan stok obat khitan yang hanya cukup untuk 43 anak. Obat khitan itu dibeli oleh Baznas, sementara dari pihak Dinas Kesehatan KBB hanya menyediakan tenaga medis dokter dan perawat sebanyak 10 petugas.
"Kalau tidak distop yang daftarnya akan terus bertambah. Mereka berasal dari desa-desa di sekitar wilayah ini, seperti Desa Sindangkerta, Pasirpogor, Weninggalih, Cintakarya, Rancasengang, Puncaksari, Cikadu, dan Desa Cicangkanggirang," sambungnya.
Pada penyelenggaraannya Baznas KBB dan MTs Nurul Mukhtariyah bekerja sama juga dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PCNU) KBB, melibatkan UPZ Kecamatan Sindangkerta dan UPZ Yayasan. Hadir pula Rois Syuriah PC NU KBB KH Aa Maulana yang memberikan ceramah dalam tabligh akbar.
Pria yang akrab disapa Kang Eful ini menambahkan, Baznas KBB menggelar khitanan massal di hampir semua kecamatan di KBB. Seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Cililin, Cihampelas, Sindangkerta, Padalarang, Ngamprah, dan Gununghalu. Berikutnya yang sudah mengajukan untuk menggelar khitanan massal di Kecamatan Cipatat, Cikalongwetan, dan Cipeundeuy.
"Kalau untuk kecamatan yang tidak menggelar khitanan massal kami ganti dengan program yang lain, seperti di Kecamatan Lembang," tandasnya seraya menyebutkan menyiapkan bingkisan, uang cecep, sandal, celana sunat, dan baju koko bagi anak yang sudah dikhitan. (*)
Editor : Rizki Maulana