BANDUNG BARAT, Inews Bandungraya.Id - Dianggap mengganggu dan menghalangi pandangan sopir, sejumlah stiker Bacaleg yang terpasang di angkutan umum ditertibkan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub), Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima mengatakan, banyak mendapati angkutan kota (angkot) yang memasang kaca film dengan kegelapan hampir mencapai 100%. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang bisa memicu aksi kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas.
Selain kaca film yang gelap, pihaknya juga menemukan adanya kendaraan yang memasang media informasi, seperti stiker bakal calon legislatif dari sejumlah partai politik.
Hal itu membahayakan karena ternyata stiker yang dipasang di seluruh kaca kendaraan, khususnya di bagiam belakang.
"Kaca film yang kegelapannya 100% kami copot, begitupun dengan stiker bacaleg parpol yang terpasang penuh dilepaskan," ucapnya di Cililin, Kamis (10/8/2023).
Menurutnya, hal itu sebagai langkah mengantisipasi aksi kriminalitas di dalam angkot atapun kecelakaan di jalan raya. Mengingat, tingkat kegelapan kaca film kendaraan angkutan umum memang ada standarnya.
"Yakni kalau dipasang, hanya boleh 1/3 dari ukuran kaca kendaraan dan tidak boleh full," jelasnya.
Kendati demikian selama pemeriksaan yang dilakukan, pihaknya menemukan seluruh kaca kendaraan kondisinya gelap baik di kaca depan maupun belakang. Padahal seharusnya kaca kendaraan wajib terlihat, termasuk dari sisi atau pinggirnya.
Fauzan menyebutkan, kepekatan kaca film dengan kegelapan yang ditemukan hampir 100% tertutup, itu tidak sesuai standar. Padahal, standar cahaya yang harus masuk itu sebesar 85% dan itu diketahui dengan alat ukur yang disebut Tint Meter.
"Itu merupakan upaya untuk menciptakan angkutan umum yang sehat agar citra transportasi bisa kembali lagi dan masyarakat bisa percaya untuk menggunakan angkutan umum," imbuhnya.
Selain itu, diharapkan pula bisa menggugah kembali bahwa mengemudi sehat, kendaraan yang layak dan memberikan kenyamanan itu penting. Sebab masyarakat sebagai konsumen harus dilayani, diberi keamanan dan kenyamanan.
Di tempat yang sama, Kapolsek Cililin, AKP Asep Saepuloh mengakui, untuk di wilayah selatan KBB, kasus kecelakaan angkutan umum cukup tinggi.
Dalam seminggu bisa dua kali dan itu diakibatkan karena pengaruh dari alkohol yang dikonsumsi oleh para sopir angkutan umum.
"Kalau masih ada dan kami temukan ada sopir angkutan umum yang mengemudi di bawah pengaruh alkohol akan kami lakukan pembinaan," tegasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana