CIREBON, iNewsBandungRaya.id - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam memberikan pembekalan terhadap guru dan tenaga kependidikan madrasah Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun.
Kegiatan yang diikuti 40 guru MI, MTs, dan MA Ponpes Al-Zaytun ini digelar di Cirebon. Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain mengingatkan pentingnya peran guru dalam membentuk pemahaman untuk memiliki sikap moderat sejak dini.
“Guru madrasah memiliki peran penting untuk memberikan pemahaman yang toleran sejak dini kepada peserta didik,” ucap Zain, Sabtu (19/8/2023).
“Guru madrasah harus berhati-hati dalam berbicara kepada siswa, karena apa yang diucapkan oleh guru bisa jadi kenyataan,” sambungnya.
Tak hanya pembekalan, kegiatan tersebut juga diisi sharing session yang dipandu perwakilan Densus 88. Hal ini bertujuan untuk mendengar pendapat para guru untuk menciptakan madrasah yang kondusif bagi peserta didik.
Zain mengatakan, madrasah yang kondusif penting bagi perkembangan peserta didik. Ini mengapa, para guru diharapkan salah satunya perlu memiliki kemampuan untuk memahami minat, bakat, dan kemampuan peserta didiknya.
“Semisal ada murid yang suka matematika, sains, bahasa, melukis dan lain-lain. Guru harus bisa memfasilitasi itu. Dengan demikian Kecerdasan-kecerdasan siswa bisa terekspos dan dimaksimalkan,” ungkapnya.
Zain menambahkan, guru harus mampu mewujudkan madrasah menjadi creative school.
“Mari kita terapkan konsep “madrasati jannati” atau madrasahku adalah surgaku. Kalau para siswa ini sudah merindukan madrasahnya, tempat belajarnya, maka otomatis mereka juga akan cinta atau bahkan kecanduan untuk belajar di madrasahnya,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah